Suara.com - Menyeruput kuah bakso dalam keadaan panas memang begitu menggiurkan. Tapi jika ini menjadi kebiasaan, waspadai risiko mengidap kanker nasofaring dalam jangka panjang.
Menurut dr Marlinda Adham, SpTHT-KL(K) dari RSCM, konsumsi makanan atau minuman terlalu panas dapat merangsang iritasi di bagian mukosa atau selaput lendir di rongga mulut.
"Jadi selaput lendir atau mukosa ini rentan terhadap makanan atau minuman yang panas dan rokok. Jadi harus hati-hati," ujar dia pada temu media seputar Kanker Kepala Leher di RSCM, Kamis (10/8/2017).
Risiko yang sama juga berlaku jika Anda sering mengonsumsi makanan yang dibakar. Meski demikian efeknya tak akan langsung dirasakan dan butuh waktu yang lama.
"Makanan yang dibakar itu kan dalam prosesnya akan menjadi karsinogenik. Tapi efeknya bukan sebentar, baru terjadi dalam waktu yang lama," tambah Marlinda.
Selain pengaruh makanan, infeksi virus Epsteinn Barr Virus (EBV) dan Human Papilloma Virus (HPV) yang mengenai laring atau amandel juga berisiko menyebabkan kanker kepala leher, terutama pada anak-anak.
"EBV biasanya masuk pada usia anak-anak, karena kurang konsumsi buah atau tidur di tempat dekat dapur sehingga mudah terpapar asap dapur," jelas Marlinda.
Selain itu paparan asap rokok dan konsumsi alkohol juga bisa meningkatkan risiko kanker laring sebanyak 10 kali lipat. Bahkan risikonya bisa meningkat jika dua kebiasaan ini dilakukan bersamaan.
"Kebersihan rongga mulut juga dapat merangsang pertumbuhan kanker kepala leher. Infeksi berulang di lidah, gusi, atau gigi bisa mendorong pertumbuhan tumor yang mengarah ke kanker. Tapi penyebab paling banyak memang makanan yang bersifat karsinogenik," pungkasnya.