Anak Lelaki Megan Fox Pakai Gaun, Ini Kata Psikiater

Selasa, 08 Agustus 2017 | 11:00 WIB
Anak Lelaki Megan Fox Pakai Gaun, Ini Kata Psikiater
Megan Fox mendandani putranya dengan gaun. [Dailymail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktris cantik Megan Fox, beberapa kali membuat kehebohan di sosial media karena memposting foto anak lelaki sulungnya, Noah, yang mengenakan gaun bepergian.

Ini langsung menimbulkan perdebatan di kalangan Netizen. Baru-baru ini, dia melakukannya lagi dan membagikan foto tersebut di media sosial miliknya.

Beberapa penggemar merasa senang melihat keluarga Fox, yang lain berpikir bahwa seharusnya dia tidak memaksa Noah mengenakan gaun.

"Anak-anak tidak tahu (apa-apa) jadi Anda benar-benar berpikir mereka akan memilih pakaian mereka? Tidak semua anaknya mau berpakaian dengan gaun," tulis seorang penggemar.

Baca Juga: Teka-teki Ayah Anak Megan Fox Terungkap

"Yah, dia terlihat seperti gadis kecil dan Anda tidak berpikir itu aneh?" tulis yang lain.

Terkait hal ini, Dr. Sanjay Garg, Konsultan Senior Psikiater, Departemen Kesehatan Mental dan Ilmu Perilaku, Fortis Hosptial, Kolkata mengatakan bahwa 'Crossing Dressing' atau praktik mengenakan pakaian lawan jenis, merupakan pengalaman normal yang dialami setiap orang pada masa kecil mereka.

Tapi berbagi foto semacam itu di media sosial bisa memberi efek buruk pada anak tersebut jika dia mengalami intimidasi nanti.

"Orangtua membiarkan anak 'crossing dressing' adalah hal yang sangat umum dan memang sering terjadi. Seringkali juga terjadi ketika anak diminta ikut serta dalam drama dan permainan lainnya. Namun, ini bergantung pada usia anak dan keinginan mereka," kata dia.

Isu yang lebih penting di sini, kata dia, adalah posting di media sosial. Ini mungkin memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap kesejahteraan psikologis anak saat ini dan bahkan di masa depan.

Baca Juga: Wajah Mirip Megan Fox, Gadis Cantik Ini Kebanjiran Follower

Masalahnya, jika kita memosting sesuatu di media sosial, citra tersebut akan tetap ada selamanya. Hal ini mungkin menyebabkan anak akan ditertawakan, ditindas dan lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI