Suara.com - Baik laki-laki maupun perempuan, sama-sama berisiko memiliki perut buncit. Namun ternyata kondisi ini lebih berbahaya jika dialami kaum Adam, mengapa?
Pakar Gizi dari FKUI RSCM, Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc mengatakan, perut buncit pada laki-laki lebih berisiko memicu sindrom metabolik dibandingkan pada perempuan. Ketika metabolisme tubuh terganggu maka risiko seseorang mengalami penyakit tidak menular pun meningkat.
"Peningkatan lemak di perut itu berbahaya, karena akan meningkatkan kadar lemak di peredaran darah. Kalau dibawa ke jantung maka bisa memicu serangan jantung, kalau ke otak bisa memicu stroke dan kalau ke hati bisa meningkatkan kadar gula darah," ujarnya di Jakarta, Senin (7/8/2017).
Saptawati menambahkan pada perempuan, kondisi perut buncit tak begitu memicu masalah, karena terlindungi oleh hormon estrogen. Namun ketika memasuki masa menopause, efek perlindungan ini tak lagi bermakna.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Yoshihisa Asano, PhD, DPH – Nutritionist, Biochemist, Medical Scientist & Founder of Noguchi Medical Research Institute, Tokyo, Japan menambahkan bahwa perut buncit pada laki-laki lebih berbahaya, karena lemak ditumpuk di sekitar organ. Sedangkan pada kaum hawa lemak hanya berkumpul di permukaan kulit.
"Karena penumpukan lemak pada laki-laki ditumpuk di sekitar organ sehingga dapat Menghambat aliran darah di sekitar perut dan memicu penyakit kardiovaskular," tambah dia.
Perut Buncit pada Lelaki Lebih Berbahaya dari Perempuan, Mengapa?
Senin, 07 Agustus 2017 | 15:09 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Waspada! Sakit Kepala Hebat Bisa Jadi Tanda Awal Stroke, Kenali Gejalanya
18 Desember 2024 | 11:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 14:00 WIB
Health | 12:18 WIB
Health | 10:30 WIB
Health | 14:21 WIB
Health | 14:12 WIB