Suara.com - Anda tentu pernah mendengar diet mediterania, dimana pelaku diet akan mengonsumsi buah-buahan, sayuran, ikan dan biji-bijian untuk menjaga kesehatan jantung. Namun, studi terkini yang dilakukan di Italia menemukan bahwa hanya kalangan menengah atas yang mungkin menerapkan diet mediterania ini.
Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti menganalisis data status kesehatan dari 18.991 peserta berusia 35 tahun ke atas. Peneliti menemukan bahwa diet mediterania dapat menurunkan risiko mengidap penyakit kardiovaskular sebesar 15 persen.
Namun, ketika para peneliti memeriksa kelompok yang berbeda dalam populasi tersebut, manfaat kardiovaskular tersebut hanya berlaku untuk orang berpenghasilan lebih dari 40.000 euro per tahun atau sekitar Rp 626 juta.
"Untuk kelompok sosio ekonomi lainnya, tidak ada manfaat yang didapat dengan diet Mediterania," ujar Marialaura Bonaccio, peneliti utama di IRCCS Istituto Neurologico Mediterraneo Neuromed.
Baca Juga: Studi: Diet Mediterania Cegah Obesitas
Penjelasan yang mungkin untuk temuan tersebut adalah bahwa orang kaya dan berpendidikan tinggi lebih cenderung mengonsumsi berbagai macam buah dan sayuran, memilih roti gandum utuh, dan memasak dengan metode yang sehat, seperti merebus atau mengukus bukan menggoreng atau memanggang.
"Perbedaan ini tampaknya didorong oleh fakta bahwa orang-orang dalam status sosial ekonomi yang lebih tinggi mengonsumsi jumlah biji-bijian, makanan organik, vitamin D, kalsium, serat, polifenol dan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan kalangan masyarakat menengah ke bawah," kata James DiNicolantonio, ilmuwan di bidang riset kardiovaskular.
Bonaccio dan DiNicolantonio memperingatkan bahwa penelitian observasional ini bukan untuk membuktikan bahwa status sosial ekonomi mempengaruhi kesehatan jantung, namun mengungkapkan hubungan antara keduanya.
Studi ini juga menghubungkan antara status sosial ekonomi yang rendah dengan kesehatan yang lebih buruk. Mereka dengan status ekonomi rendah, cenderung kurang maksimal dalam menjalani diet mediterania yang tergolong mahal.
Untuk meningkatkan akses, Bonaccio menyarankan masyarakat untuk memprioritaskan konsumsi makanan bergizi dan bervariasi.
Baca Juga: Manfaat Tersembunyi Diet Mediterania bagi Lelaki Impotensi
"Setiap orang mungkin sadar bahwa mengonsumsi buah dan sayuran sangat baik untuk kesehatan, namun hanya sedikit yang tahu bahwa variasi pada makanan semacam itu sama pentingnya dengan kuantitas," tandasnya. [Huffington Post]