Waspada! Bersihkan Spons Justru Memperburuk Bakteri

Senin, 07 Agustus 2017 | 08:56 WIB
Waspada! Bersihkan Spons Justru Memperburuk Bakteri
Ilustrasi spons untuk mencuci piring. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Spons, alat pembersih cucian piring, adalah alam semesta bagi mahluk mikroskopis. Spons dikatakn penuh dengan bakteri yang tak terhitung jumlahnya.

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa memasukkan spons ke dalam microwave dapat membunuh "penduduk mungilnya", tapi ternyata hal tersebut tak selalu benar.

Bakteri yang lemah mungkin akan mati, tapi bakteri terkuat, paling keras dan berpotensi memiliki patogen, akan tetap bertahan.

Kemudian bakteri-bakteri tersebut akan bereproduksi dan menempati sudut-sudut rumah yang tak terjamah. Demikian hasil sebuah penelitian yang diterbitkan Scientific Reports.

Baca Juga: Spons Mandi Ternyata Sarangnya Bakteri, Ini Tips Amannya

Bakteri ada dimana-mana, jadi tidak mengherankan kalau spons dapur akan penuh bakteri kotor. Tapi penelitian sebelumnya telah meremehkan spons dan kisaran jumlah bakteri.

Melihat DNA dan RNA dari sampel 14 spons bekas, mungkin akan sama kotornya dengan apa yang ada di wastafel Anda sekarang.

Markus Egert, seorang ahli mikrobiologi di Universitas Furtwangen di Jerman dan timnya mengidentifikasi, 362 spesies bakteri yang berbeda. Para ilmuwan terkejut menemukan bagaimana mikroba padat menempati tempat yang berdekatan, yaitu sekitar 82 miliar bakteri hidup hanya dalam satu inci kubik ruang.

"Itu kepadatan bakteri yang sama dengan yang Anda temukan di sampel tinja manusia. Mungkin tidak ada tempat lain di bumi yang memiliki kepadatan bakteri tinggi," kata Dr. Egert.

Sponge menarik bagi bakteri yang berasal dari makanan, kulit atau permukaan lainnya karena dengan kondisi kehidupan yang sempurna.

Baca Juga: Awas, Spons Pencuci Piring Jadi Sarang Kuman!

Ada banyak ruang hangat, basah dan kaya nutrisi agar bisa berkembang. Dan di antara para bakteri yang memanfaatkan fasilitas ini, para ilmuwan menemukan adanya mikroba yang disebut Moraxella osloensis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI