Suara.com - Kondisi kaki yang kurus bisa jadi tanda yang menunjukkan Anda mengidap gangguan metabolik.
Sebuah studi terkini menemukan fakta, kaki yang kurus merupakan salah satu gejala gangguan metabolik karena kurangnya akumulasi lemak di kaki mereka. Dengan kondisi ini, ilmuwan menyebutkan, individu berisiko mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular tiga kali lebih besar dibandingkan individu yang memiliki BMI sehat.
Temuan ini sekaligus memecahkan anggapan, bahwa bertubuh kurus lebih terlindungi dari risiko mengidap penyakit kardiovaskular atau gangguan metabolik lainnya. Gangguan metabolik dikaitkan dengan gangguan yang terjadi dalam proses mengubah makanan menjadi energi.
Enzim dalam tubuh memecah nutrisi yang ditemukan dalam makanan, seperti protein dan lemak lalu membawa mereka untuk digunakan sebagai bahan bakar ke bagian tubuh yang lain atau menyimpannya di hati, lemak tubuh, atau otot untuk digunakan nanti. Ketika ada proses yang tidak berjalan dengan baik, maka seseorang berisiko mengidap gangguan metabolik.
Menurut peneliti, tidak semua orang dengan kelebihan berat badan memiliki gangguan metabolik, sebaliknya tak semua orang bertubuh kurus memiliki kondisi metabolik yang sehat.
Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti menganalisis kondisi metabolik 981 individu. 18 persen dari populasi yang diteliti memiliki tubuh kurus dengan tampilan kaki yang sangat ramping. Setelah diteliti 18 persen populasi tersebut memiliki gangguan metabolik.
Menurut National Institutes of Health, gangguan metabolik merupakan faktor risiko yang meningkatkan terjadinya penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes dan stroke.
Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan bahwa sekitar 20 persen populasi Amerika Serikat yang dianggap memiliki berat badan sehat menurut BMI, sebenarnya tidak sehat secara metabolik dan berisiko tinggi mengidap suatu penyakit. (Medical Daily)