Suara.com - In Vitro Fertilization (IVF) atau yang lebih dikenal sebagai bayi tabung, memang memiliki risiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur. Tapi, kata sebuah penelitian, mereka tetap sama pintarnya dengan bayi yang lahir dengan konsepsi alami.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction, juga menunjukkan bahwa orangtua yang menjalani IVF umumnya lebih tua, lebih terdidik dan memiliki status sosio-ekonomi lebih tinggi daripada orangtua yang mengandung bayi mereka secara alami.
"Temuan menunjukkan bahwa efek positif dari latar belakang keluarga anak-anak yang dikandung melalui teknik reproduksi buatan, telah mengesampingkan risiko kesehatan buruk terkait yang mengganggu kemampuan kognitif mereka," kata Melinda Mills, Profesor di Universitas Oxford.
Semua faktor yang terkait membuat hasil lebih baik untuk anak-anak. Yang terpenting, efek positif ini berlangsung dalam jangka panjang hingga mereka usia 11 tahun.
Baca Juga: Kunjungi AS, Menteri ESDM Dorong Investasi Migas
Temuan ini juga mendukung penelitian lain tentang bagaimana keseimbangan perawatan kesuburan seperti IVF ini tidak mengganggu kemampuan berpikir anak.
Untuk penelitian ini, para peneliti menggunakan data dari UK Millenium Cohort Study, sebuah kelompok perwakilan nasional dari 18.552 keluarga.
Dari 15.281 anak yang lahir secara artifisial pada tahun 2000-2001, lebih dari 8.000 ditindaklanjuti untuk tes kemampuan kognitif pada tahun 2003, 2005, 2007 dan 2012.
Tes standar (British Ability Scales) digunakan pada setiap tahap untuk menilai ketrampilan kosa kata anak-anak pada pukul tiga dan lima, membaca pada pukul tujuh, dan penggunaan kata kerja pukul 11.
Skor tersebut dibandingkan dengan anak-anak yang dikandung secara alami. Hasilnya, anak-anak yang dikandung dengan teknologi reproduksi terbantu, masih sedikit lebih baik daripada anak-anak yang lahir dengan konsepsi alami. [boldsky].
Baca Juga: Jika Jokowi Minta Dana Haji Buat Infrastruktur, Hukumnya Haram