Ini yang Perlu Anda Lakukan Saat Usia 40 Tahun

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 31 Juli 2017 | 04:14 WIB
Ini yang Perlu Anda Lakukan Saat Usia 40 Tahun
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut para ahli, ulang tahun ke-40 menjadi waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan Anda.Mengapa? Sebab di usia tersebut kondisi tubuh mengalami banyak perubahan meski masih terlihat bugar.

Jadi, jangan anggap sepele masalah ini, karena menyangkut kualitas hidup bahkan harapan hidup Anda. Lantas, hal apa saja yang perlu Anda lakukan saat mencapai usia 40 tahun? Berikut ulasan yang dihimpun hellosehat.com.

1. Waspada terhadap perubahan di penglihatan Anda
Di umur 40 tahun, penglihatan bisa jadi mulai memburuk. Jadi, rutinlah periksakan mata.

Anda harus bisa membaca tulisan yang tercetak pada label obat, dan berbagai label lainnya. Jika Anda tidak memiliki kacamata dan tidak bisa membaca tulisan yang tercetak, Anda bisa melewatkan informasi yang penting.

Baca Juga: Mulai 1 Agustus 2017, ANA Tambah Penerbangan Jakarta-Haneda

Penyebab utama kebutaan pada lansia adalah kondisi yang disebut degenerasi makula. Gangguan ini memengaruhi 9,1 juta orang di atas usia 40 tahun.

Oleh karena itu hindari risiko ini dengan cara mengurangi penggunaan alat elektronik seperti HP dan laptop.

Selain penggunaan alat elektronik, terlalu banyak paparan sinar matahari juga bisa meningkatkan katarak. Nah, untuk menghambat risiko ini, Anda bisa menggunakan kacamata hitam yang memiliki perlindungan UVA dan UVB.

2. Cari tahu berapa “angka” Anda
Umur 40 tahun merupakan waktu yang baik untuk memeriksa angka tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, dan berat badan. Anda perlu mengetahui berapa kadar kolesterol Anda.

Jika belum pernah memeriksakannya sebelum usia 40 tahun, maka Anda harus melakukannya sekarang. Mengetahui angka-angka ini akan membantu Anda dan dokter mengidentifikasi faktor risiko penyakit apa dan bagaimana cara mengatasinya atau mengontrolnya.

Baca Juga: Greenpeace: Udara Jabodetabek Melebihi Standar WHO

3. Tingkatkan massa otot
Di mulai dari usia 40 tahun, orang kehilangan sekitar 1 persen dari massa otot per tahunnya. Maka dari itu, Anda bisa mendapatkan manfaat dari mengombinasikan latihan beban, bersama dengan latihan kardiovaskular, ke dalam program aktivitas fisik mingguan Anda.

Seiring bertambahnya usia, Anda juga menjadi kurang fleksibel. Anda bisa menambahkan Yoga atau Pilates ke dalam latihan harian yang akan membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan pusat tubuh, keseimbangan, dan rentang gerak.

4. Makan lebih banyak serat
Hari-hari makan dengan lahap tanpa mengalami kenaikan berat badan telah berakhir. Seiring melambatnya metabolisme Anda di sekitar usia 40 tahun, mengurangi konsumsi kalori bisa meningkatkan kesehatan. Namun, Anda juga harus memastikan bahwa Anda mendapatkan serat dan cairan yang mencukupi.

5. Periksakan tiroid
Jika Anda merasa sering kelelahan, bertambah berat badan tanpa sebab, dan rambut serta kulit Anda telah kehilangan kilaunya, silakan pertimbangkan untuk memeriksakan tiroid Anda. Kelenjar leher ini membantu mengendalikan tingkat energi dan mengatur hormon, dan usia 40 merupakan waktu yang tepat untuk mulai memeriksakan diri.

6. Hindari cedera dan nyeri sendi
Seiring bertambahnya usia, Anda cenderung untuk menjadi kaku di tendon dan otot, yang meningkatkan risiko cedera. Olahraga bisa membantu memperkuat otot di sekitar sendi dan mengurangi risiko cedera.

Tak hanya itu, olahraga juga bisa membantu mengurangi nyeri sendi. Namun perlu diperhatikan untuk selektif memilih jenis olahraga yang memiliki risiko cedera rendah.

7. Jaga kesehatan tulang
Seiring bertambahnya usia, Anda menjadi lebih rentan terhadap kerapuhan tulang, atau osteoporosis. Untuk menjaga kepadatan tulang, penting untuk melakukan latihan beban dan daya tahan.

Meskipun latihan beban biasanya telah mencakup mesin angkat beban, Anda bisa menambahkan latihan beban fungsional yang lebih melibatkan seluruh tubuh—menggunakan beban atau band resistensi. Squats, lunges, shoulder presses, dan bicep curls merupakan beberapa contohnya.

Latihan ini meniru gerakan-gerakan yang dilakukan di kehidupan nyata, seperti mengangkat dus atau menaiki tangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI