Aspartam dalam Minuman Soda Bikin Susah Hamil?

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 29 Juli 2017 | 06:23 WIB
Aspartam dalam Minuman Soda Bikin Susah Hamil?
Ilustrasi minuman soda. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak berita yang menginformasikan bahwa minuman bersoda, bahkan termasuk minuman soda diet, dapat memicu gangguan kesehatan tertentu. Seseorang yang mengonsumsinya dalam jangka panjang disebut dapat meningkatkan risiko untuk terkena stroke, gangguan ginjal, kanker, tekanan darah tinggi, dan obesitas.

Berbagai penelitian telah mencoba mengonfirmasi pengaruh konsumsi soda terhadap kesehatan. Sebagian terbukti, sementara sebagian lainnya tidak.

Lalu, bagaimana dengan masalah infertilitas? Apakah soda bisa menyebabkan seseorang sulit untuk memiliki anak? Cari tahu jawabannya yang diulas oleh hellosehat.com.

Air berkarbonasi, pemanis, dan perisa adalah bahan-bahan yang umumnya terkandung di dalam minuman bersoda. Beberapa jenis minuman bersoda juga mengandung pewarna, pengawet, dan kafein. Bahkan sebagian minuman bersoda mengandung alkohol, meski kurang dari 0,5 persen.

Minuman bersoda biasanya mengandung pemanis buatan seperti aspartam dan kafein. Kedua kandungan ini disebut-sebut menjadi penyebab seseorang untuk sulit susah hamil karena ganggguan infertilitas. Namun, benarkah demikian?

Minuman bersoda, memang menjadi faktor utama terjadinya obesitas bagi mereka yang gemar mengonsumsinya. Penelitian menemukan bahwa sebagian besar anak yang mengalami obesitas mendapat asupan 1000-2000 kalori sehari dari minuman bersoda, tapi tidak dengan masalah kesuburan.

Aspartam Tidak Menyebabkan Mandul
Aspartam adalah pemanis buatan yang rendah kalori, terdiri atas asam amino yang memiliki kandungan asam aspartat dan fenilalanin. Aspartam memiliki rasa manis 200 kali lipat dibandingkan gula biasa.

Pemanis ini umum digunakan sebagai pengganti gula untuk penderita diabetes, dan sebagai pemanis pada berbagai makanan dalam kemasan.

Aspartam telah disetujui oleh FDA sebagai pemanis buatan yang aman untuk dikonsumsi sejak tahun 1981 silam. Meskipun demikian berbagai penelitian juga terus dilakukan untuk memastikan keamanan aspartam.

Pada 8 Mei 2006, FDA telah mengeluarkan pernyataan melalui situs resminya yang menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada penelitian yang didukung dengan data yang akurat yang menyatakan bahwa aspartam mempunyai efek samping berbahaya termasuk menyebabkan infertilitas pada seseorang.

Menurut Journal of Pharmacology and Pharmacotherapeutics, aspartam tidak menyebabkan gangguan reproduksi pada seseorang. Hasil penelitian ini telah diuji pada tikus, hamster dan kelinci.

Mereka diberi asupan aspartam sebanyak 1.600 mg/kg berat badan aspartam per hari untuk kelinci dan 4.000 mg/kg berat badan aspartam per hari untuk hewan pengerat seperti tikus dan hamster.

Sedangkan untuk penelitian klinis manusia diberikan dosis 75 mg/kg berat badan per hari. Penelitian ini berlangsung selama 24 minggu atau 6 bulan. Hasilnya, aspartam sama sekali tidak berpengaruh pada masalah reproduksi seseorang dan tidak menyebabkan kemandulan.

Apa Kata BPOM Mengenai Aspartam?
BPOM sendiri mengizinkan aspartam sebagai pemanis buatan dengan asupan harian yang diperbolehkan sebanyak 40 mg/kg berat badan per hari. Pada kenyataannya jumlah yang Anda konsumsi hanya 10 persen dari asupan harian yang diperbolehkan.

Hal ini disebabkan oleh tingkat kemanisan yang sangat tinggi pada aspartam, sehingga jumlah yang sedikit telah mampu memberikan rasa manis yang tinggi. Meskipun begitu, Anda harus tetap membatasi minum minuman bersoda agar tidak obesitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI