Waspada! Laki-laki Tak Disunat Berisiko Tinggi Kena HIV

Jum'at, 28 Juli 2017 | 11:53 WIB
Waspada! Laki-laki Tak Disunat Berisiko Tinggi Kena HIV
Ilustrasi disunat (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian terkini menunjukkan, lelaki yang tak disunat berisiko lebih tinggi tertular HIV. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal mBio, lelaki tak disunat memiliki bakteri 10 kali lebih banyak di penisnya yang meningkatkan risiko 54-63 persen tertular virus HIV.

Tidak jelas mengapa bakteri dalam penis yang tak disunat meningkatkan risiko HIV. Namun, para peneliti menduga bahwa mereka dapat menurunkan kekebalan tubuh yang memungkinkan virus HIV lebih mudah memasuki aliran darah.

"Bakteri spesifik dapat menyebabkan inflamasi sehingga sel kekebalan tubuh menurun sehingga mereka lebih mudah terkena virus," ujar penulis studi Cindy Liu.

Untuk mendapatkan temuan ini, tim peneliti dari George Washington University menganalisis komposisi bakteri penis dari 46 orang Uganda yang tidak disunat dan terinfeksi HIV selama dua tahun. Hasil analisis ini akan dibandingkan dengan jumlah bakteri pada lelaki yang telah disunat.

Meskipun semua lelaki memiliki bakteri pada penis mereka, peneliti menemukan bahwa lelaki yang tidak disunat memiliki lebih banyak bakteri di kulup mereka. Peningkatan risiko HIV secara khusus dikaitkan dengan empat jenis bakteri anaerob antara lain Prevotella, Dialister, Finegoldia dan Peptoniphilus.

Selain itu, beberapa bakteri ini sebelumnya juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko HIV pada kaum hawa yang mungkin tertular dari pasangan seks saat bersenggama.

Untuk saat ini, Liu dan timnya berencana untuk menyelidiki lebih jauh hubungan antara bakteri penis dan HIV. Meskipun seks menggunakan kondom tetap menjadi cara yang paling penting untuk mencegah HIV, Liu berharap suatu hari penelitiannya dapat menghasilkan krim topikal yang dapat menyeimbangkan bakteri pada penis dan mungkin menawarkan perlindungan lebih lanjut dari virus HIV. (Medical Daily)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI