Suara.com - Berdasarkan Profil Kesehatan Banten (2012), Kabupaten Tangerang menempati posisi kedua jumlah balita gizi buruk dan kurang, tertinggi di Banten. Sebanyak 1.579 balita masih mengalami gizi buruk dan 11.989 balita mengalami gizi kurang.
Untuk membantu mengentaskan kasus gizi buruk di Tangerang ini, PT Sumber Prima Anugrah Abadi yang memproduksi Bakso Sumber Selera, telah menghimpun donasi 'Berbagi Kelezatan' untuk perbaikan gizi anak-anak di Desa Tegal Angus Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
Hasil donasi yang terkumpul dari penjualan bakso mencapai Rp 50 juta. Donasi yang terkumpul selanjutnya disalurkan melalui PKPU Human Initiative untuk menopang tugas para kader guna mengentaskan kekurangan gizi 20 anak dan 20 ibu yang memiliki anak kekurangan gizi.
General Manager operations PT Sumber Prima Anugerah Abadi Mumu Alqodir berharap bahwa program Berbagi Kelezatan bisa dinikmati secara jangka panjang. Oleh karena itu perusahaan memastikan bahwa tim pelaksana yang diterjunkan adalah tim kader pilihan.
Baca Juga: Miris, Kasus Gizi Buruk Cuma Berjarak 4 Km dari Istana Bogor
"Mengingat gizi erat kaitannya dengan masa depan anak-anak. Oleh karenanya perusahaan memandang penting peran kader sebagai ujung tombak kesuksesan program kali ini," kata Mumu, dalam rilis yang diterima Suara.com, Jumat (28/7/2017).
Dia menegaskan bahwa kader yang terpilih bukan hanya karena passion semata. Tetapi, berdasarkan pada seberapa luas pengetahuan mereka tentang gizi serta seberapa dekat mereka dengan keseharian anak-anak di wilayah tersebut.
"Hal ini penting karena kalau mereka tidak paham tentang itu semua, maka khawatirnya program tidak tepat sasaran," ujar Mumu.
Sementara itu, Direktur Kemitraan PKPU Andjar Radite, mengungkapkan bahwa para kader yang terpilih nantinya bakal dibina oleh PKPU Human Initiative bekerjasama dengan petugas kesehatan pemerintah desa setempat. Mereka akan terjun langsung kelapangan melakukan berbagai rangkaian pendekatan dalam rangka perbaikan gizi anak-anak selama tiga bulan dalam program Sahabat Gizi Kita.
"Pada program para ini, kader akan menyelenggarakan intervensi gizi seimbang secara holistik memastikan periode emas 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat diraih dengan sebaik-baiknya oleh anak-anak di wilayah tersebut," tambahnya.
Baca Juga: Kasus Gizi Buruk, Indonesia Urutan Ke-108 Terbanyak di Dunia
Tidak hanya melakukan pemantauan perkembangan gizi anak-anak dan ibu penerima manfaat, para kader juga memiliki tugas untuk mengedukasi masyarakat sekitar sehingga pengetahuan mereka tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan serta memperhatikan asupan gizi anak-anak bisa bertambah.