Ini Bahayanya Bila Kebanyakan Makan Durian, Hati-hati!

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 26 Juli 2017 | 19:17 WIB
Ini Bahayanya Bila Kebanyakan Makan Durian, Hati-hati!
Ilustrasi durian (shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak semua orang suka durian, tapi bagi penggemar fanatiknya, makan durian adalah sebuah kenikmatan duniawi yang tiada tara.

Lantas, adakah efeknya bagi tubuh jika Anda kebanyakan makan durian? Benarkah makan durian terlalu banyak bisa bikin mabuk? Simak penjelasan tentang bahaya durian dihimpun oleh hellosehat.com.

Kandungan nutrisi buah durian
Durian termasuk buah yang tinggi kalori. Oleh karena itu, saran porsi penyajian durian bagi orang dewasa pada umumnya adalah 100-200 gram per satu kali makan.

Sebagai perbandingan, berat satu biji buah durian kurang lebih sekitar 40 gram. Dalam 100 gram buah durian terkandung hampir 150 kalori, yang berasal dari 5,3 gram lemak, 98 gram karbohidrat, dan 5 gram protein.

Total kalori dari 100 gram buah durian ini cukup untuk memenuhi 7 persen kebutuhan kalori Anda dalam sehari.

Makan satu porsi durian akan menyediakan 33 persen asupan vitamin C dan 25 persen tiamin yang Anda butuhkan setiap hari. Durian juga merupakan sumber vitamin B-6 dan kalium yang baik, mengandung 16 persen B-6 dan 12 persen kalium yang dibutuhkan tubuh Anda setiap hari.

Anda juga akan mendapatkan sekitar 12 persen asupan riboflavin dan 15 persen serat yang direkomendasikan setiap hari.

Manfaat makan durian
Durian baik untuk meningkatkan energi, kekuatan otot dan tekanan darah, memperlancar buang air besar, dan menunjang kesehatan kulit. Raja dari segala buah ini juga mendukung sistem saraf dan kekebalan tubuh, dan meningkatkan pembentukan sel darah merah.

Selain itu, tingginya kandungan protein dalam durian juga baik untuk orang-orang yang punya sindrom iritasi usus (IBS), karena protein dari daging dan ikan dapat menyebabkan peningkatan risiko gejala IBS.

Kandungan kaliumnya yang tinggi juga bisa membantu mengurangi kelelahan, juga menghilangkan stres dan kecemasan. Tapi awas, jangan sampai terlena dengan semua manfaat ini sampai Anda kebanyakan makan durian.

Lalu, apa bahaya durian jika dimakan terlalu banyak? Durian dapat mengganggu kesehatan jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan. Orang yang sudah kelebihan berat badan atau obesitas, juga orang-orang yang sudah punya tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, dan diabetes dari awalnya sebaiknya lebih bijak dalam mengatur porsi durian mereka.

Berikut bahaya makan durian berlebihan bagi kesehatan:

1. Gangguan pencernaan
Anda mungkin merasa sedikit sakit perut jika kebanyakan makan durian, terutama karena tingginya kandungan serat makanan yang cenderung menyebabkan perut kembung dan bersendawa pada orang yang sensitif.

2. Meningkatkan gula darah
Anda yang punya diabetes sebaiknya lebih waspada terhadap bahaya durian yang satu ini. Kebanyakan makan durian bisa membuat gejala diabetes Anda memburuk.

Durian mengandung gula sederhana (sukrosa, fruktosa dan glukosa) sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah Anda. Peningkatan ini pun nampaknya cenderung lebih tinggi dibanding buah “manis” lainnya, seperti pisang atau mangga.

3. Berat badan bertambah
Jika Anda sedang berdiet atau sedang mengontrol asupan kalori untuk menjaga berat badan, pesta panen durian di akhir pekan mungkin bukan keputusan yang tepat. Seperti yang telah diuraikan, kalori dan karbohidrat yang terkandung dalam durian sangat tinggi.  

Satu kilogram buah durian ukuran sedang pada umumnya mengandung hampir 1.500 kalori, sehingga asupan kalori dari satu durian utuh saja sudah mencukupi hampir 70 persen kebutuhan kalori harian tubuh.

Meski durian bukanlah satu-satunya 'tersangka' utama dalam kenaikan berat di timbangan, asupan kalori berlebih dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko berat badan berlebih, bahkan obesitas. Pada gilirannya, berat badan berlebih yang tidak terkontrol dapat memicu Anda terserang penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, Alzheimer, hingga gagal jantung.

Bisa sebabkan kematian, bila ...
Istilah mabuk durian pasti sudah tak asing lagi di telinga para penggemar buah berduri ini, karena katanya durian mengandung alkohol. Bisik tetangga ini salah besar. Mengapa? Karena faktanya durian sama sekali tidak mengandung alkohol, sehingga tentu tidak akan bikin Anda benar-benar mabuk layaknya mabuk minuman keras.

Namun akan lain ceritanya jika Anda makan durian sambil menenggak minuman keras. Selain bikin mabuk (dari miras yang Anda minum), makan durian sambil minum minuman keras nyatanya bisa menyebabkan kram perut ringan sampai parah — keparahannya akan tergantung pada berapa banyak durian dan alkohol yang dikonsumsi.

Namun, bukan itu saja bahaya durian bagi kesehatan jika dimakan sambil minum minuman keras. Kombinasi keduanya bahkan dapat menyebabkan kematian dalam beberapa kasus.

Ini karena durian mengandung senyawa sulfur yang disebut dietil disulfida yang dapat menghambat kerja enzim aldehyde dehydrogenase (ALDH) dalam hati yang berfungsi untuk memecah alkohol. Ditambah lagi, durian sudah tinggi kalori, jadi menambahkan alkohol akan membuat hal sulit bagi perut dan hati untuk mencerna makanan. Hal ini dapat menyebabkan gejala hangover yang berlebihan.
Kadar alkohol dalam darah yang gagal dipecah oleh tubuh, karena dihambat oleh durian akan berubah menjadi sangat beracun.

Anda dapat menjadi sangat kebingungan, tidak responsif, mengalami pernapasan pendek, bahkan kehilangan kesadaran hingga koma. Selain itu, meski durian tidak mengandung kolesterol dan lemak jenuh, makan durian tetap bisa meningkatkan tekanan darah.

Kadar alkohol yang terlalu tinggi dalam tubuh bisa makin menyebabkan tekanan darah Anda melonjak di luar batas. Hipertensi kemudian meningkatkan risiko Anda mengalami serangan jantung, stroke, atau gagal jantung kongestif.

Tingkat alkohol dalam darah yang melebihi batas wajar juga dapat melemahkan otot-otot jantung, yang juga akan mempengaruhi paru, hati, otak, dan sistem organ dalam tubuh lainnya. Kadar alkohol yang terlalu tinggi dalam darah dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan menyebabkan jantung berdetak tidak normal (aritmia jantung), yang telah dikaitkan dengan kematian mendadak.


BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI