Studi: Rajin Berolahraga Cegah Demensia

Senin, 24 Juli 2017 | 06:10 WIB
Studi: Rajin Berolahraga Cegah Demensia
Ilustrasi pasangan sedang olahraga, latihan fisik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Olahraga pada dasarnya merupakan sarana untuk mengakhiri hampir semua masalah kesehatan, dan penyempurna gaya hidup sehat.

Profesional medis di seluruh dunia mengatakan, aktivitas fisik dalam bentuk apapun dapat mencegah seseorang tertular beragam penyakit.

Dalam perkembangan baru, sebuah penelitian menunjukkan, olahraga fisik secara teratur tidak hanya meningkatkan kebugaran dan membantu penurunan berat badan, namun juga memiliki dampak positif pada metabolisme otak, yang dapat membantu mencegah demensia.

Temuan menunjukkan, bahwa aktivitas fisik dapat mencegah peningkatan kolin, nutrisi makro yang berpengaruh bagi fungsi hati, perkembangan otak normal, fungsi saraf, gerakan otot, serta tingkat energi.

Konsentrasi metabolit ini sering meningkat akibat hilangnya sel saraf, yang biasanya terjadi pada kasus penyakit Alzheimer. Begitu ungkap Johannes Pantel, seorang profesor di Goethe University Frankfurt, Jerman.

Dalam penelitian ini, latihan fisik menyebabkan konsentrasi kolin serebral menjadi stabil pada kelompok yang berolahraga. Sedangkan kadar kolin meningkat pada kelompok sebaliknya.

Kebugaran fisik peserta juga meningkat. Mereka menunjukkan peningkatan efisiensi jantung setelah masa pelatihan. Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa olahraga fisik tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik, namun juga melindungi sel.

Untuk memahami pengaruh positif aktivitas fisik di otak, ahli gerontologi dan dokter olahraga memeriksa efek olahraga teratur terhadap metabolisme otak dan memori peserta berusia antara 65 hingga 85 tahun pada parameter yang terkait dengan gerakan, kebugaran kardiopulmoner dan kinerja kognitif.

Para peserta diminta untuk berolahraga dengan sepeda latihan tiga kali seminggu selama 12 minggu untuk sesi latihan 30 menit. Magnetic resonance tomography (MRT), dan magnetic resonance spectroscopy (MRS) digunakan untuk mengukur metabolisme otak dan struktur otak.

Hasilnya menunjukkan, latihan fisik secara teratur nampaknya bermanfaat dalam pencegahan gangguan kognitif dan demensia di hari tua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI