Selain Perlancar ASI, Torbangun Juga Bisa Atasi Diabetes

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 22 Juli 2017 | 22:59 WIB
Selain Perlancar ASI, Torbangun Juga Bisa Atasi Diabetes
Torbangun, salah satu tanaman obat yang banyak tumbuh di Sumatera Utara. (Foto: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Rizal Damanik mengatakan tanaman torbangun sangat berkhasiat untuk mengobati diabetes melitus.

"Tanaman torbangun ini sejenis tanaman pangan yang sering dipakai untuk perlancar ASI yang banyak tumbuh di Indonesia," kata Prof. Rizal saat menghadiri seminar nasional kesehatan tentang pencegahan penyakit dengan menggunakan potensi sumber daya alam untuk penyakit degeneratif di Universitas Dhyana Pura, Sabtu (22/7/2017).

Ia mengatakan bahwa potensi sumber daya alam Indonesia sangat berlimpah, khususnya rempah-rempah yang dapat berkhasiat obat tradisional, seperti tanaman torbangun ini.

Tanaman itu harus terus dikembangkan agar lebih dikenal masyarakat sebagai obat tradisional, karena sudah dilakukan penelitian ilmiah terhadap tikus yang hasilnya bahwa tumbuhan tersebut sangat berkhasiat untuk mencegah penyakit diabetes melitus.

"Berdasarkan dari penelitian ini, setelah dikembangkan, ternyata tanaman ini sangat berkhasiat untuk berbagai penyakit. Tanaman torbangun juga telah diakui pemerintah melalui Permenkes Nomor 6 Tahun 2016 sebagai herbal asli Indonesia," katanya.

Oleh karena itu, resep warisan orang tua untuk pengobatan tradisional tersebut harus dikembangkan generasi muda Indonesia agar menjadi suatu produk lokal dan tidak diklaim negara luar.

"Tanaman torbangun ini juga sering untuk pengobatan tradisional oleh Suku Batak hingga ratusan tahun dan betul-betul berkhasiat," ujarnya.

Dengan adanya pemanfaatan obat itu, diharapkan petugas kesehatan juga tergugah untuk mempelajari pengobatan tradisional atau herbal. Selain mengonsumsi obat, upaya lain guna mencegah diabetes melitus dengan mengonsumsi makanan seimbang atau gizi seimbang, serta mengoptimalkan olahraga.

"Gizi seimbang juga harus dikaitkan dengan makan-makanan beragam, artinya bahan pangan untuk mendapatkan kalori dapat diambil dari berbagai jenis makanan," jelas Prof. Rizal.

Ia mencontohkan makanan yang mengandung karbohidrat tidak hanya dari beras, tetapi bisa juga melalui pisang, ketela, dan ubi. "Ini bisa menjadi solusi untuk memenuhi konsumsi makanan yang beragam ini," ujarnya.

Masyarakat lokal Bali, misalnya, dalam mengolah daging babi dengan campuran rempah-rempah yang khas sehingga tidak berdampak pada penyakit kolesterol.

"Saya contohkan lagi, di Bali ada namanya loloh sembung. Ini merupakan ramuan tradisional masyarakat yang harus dikembangkan," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI