Hati-Hati, Diet Keto Bisa Bikin Otak "Lemot"!

Selasa, 18 Juli 2017 | 19:13 WIB
Hati-Hati, Diet Keto Bisa Bikin Otak "Lemot"!
Diet ketogenik atau disebut pula diet keto, yaitu diet karbohidrat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dari sekian jenis diet yang populer di masyarakat, diet keto atau diet karbohidrat banyak diperbincangkan karena hasilnya yang signifikan dalam menurunkan berat badan. Sayangnya diet ini tak dianjurkan oleh dokter spesialis gizi klinik Samuel Oetoro, karena efeknya yang berbahaya bagi kesehatan.

"Berat badan turun cepat tapi pertanyaannya apa yang turun? Apakah lemaknya apakah justru air keluar?" ujar dia pada talkshow yang dihelat Herbilogy di Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Mereka yang menjalani diet keto, kata Samuel, mengalami penurunan berat badan yang begitu cepat, karena cairan yang keluar. Pasalnya tak ada karbohidrat yang masuk sehingga cairan tubuh terbuang keluar.

"Orang nggak makan karbohidrat air keluar, karena yang diikat air adalah karbohidrat. Sehingga nggak makan karbohidrat air akan keluar, dan berat badan cepat turun. Tapi lemaknya masih tetap ada dan diet seperti ini yang nggak sehat," tambah dia.

Selain itu, diet keto juga dapat memicu otak menjadi lemot. Pasalnya otak kekurangan sumber energi yang berasal dari karbohidrat. Itu sebabnya ia tidak merekomendasikan diet keto untuk menurunkan berat badan.

"Kecerdasan menurun, karena otak nggak ada sumber energi. Tapi karbohidrat yang saya anjurkan yang karbohidrat kompleks seperti ubi, nasi merah, roti gandum, sayur dan buah. Kalau tepung-tepungan saya nggak anjurkan," tambah dia.

Bahkan pelaku diet keto ini, kata Samuel, berisiko mengalami stroke dan serangan jantung karena kekurangan karbohidrat.

"Itu kan lemak yang dibanyakin, karbohidrat tidak ada. Jadi, kalau diserap dalam tubuh akan menjadi trigliserida, bisa memicu sumbatan stroke bahkan serangan jantung kalau jumlahnya tinggi. Jadi diet keto jangan dilakukan," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI