Protein Hewani Vs Protein Nabati, Mana yang Bikin Panjang Umur?

Rabu, 12 Juli 2017 | 21:00 WIB
Protein Hewani Vs Protein Nabati, Mana yang Bikin Panjang Umur?
Ilustrasi diet tinggi protein. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pola makan tinggi protein sering menempati daftar diet para ahli gizi, terutama jika kamu ingin membangun otot dan menurunkan berat badan.

Kehilangan berat badan melalui diet menawarkan beragam manfaat bagi kesehatan, termasuk mengurangi risiko terkena tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.

Jadi, sangat penting bagi kita bertindak bijaksana, dan mencoba menurunkan risiko dari kondisi tersebut dengan mempromosikan kesehatan tubuh serta umur panjang.

Umumnya, diet tinggi protein ini dijalankan dengan cara sering membatasi konsumsi karbohidrat melalui konsumsi sereal, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.

Berbicara tentang diet tinggi protein, protein ekstra ini biasanya bisa berasal dari tanaman atau hewan. Kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang lentil, buncis, kedelai, biji-bijian, dan sayuran seperti bayam, brokoli, merupakan produk tanaman yang mengandung protein tinggi.

Dada ayam, makanan laut, telur, keju dan protein whey merupakan jenis-jenis produk hewani yang mengandung tinggi lrotein.

Meski keduanya memiliki manfaat kesehatan, periset menemukan, orang yang mengonsumsi protein hewani tinggi berisiko terkena penyakit jantung. Mereka juga biasanya memiliki kelebihan berat badan.

Mengonsumsi protein dalam jumlah tinggi dari daging merah olahan, dan tidak diproses juga telah dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang mengkonsumsi lebih banyak protein dari sumber tanaman. (Zeenews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI