Gemar Makan Banyak Tengah Malam? Mungkin Anda Derita Penyakit Ini

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 03 Juli 2017 | 19:47 WIB
Gemar Makan Banyak Tengah Malam? Mungkin Anda Derita Penyakit Ini
Ilustrasi ngemil di malam hari. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -
Pernahkah Anda merasa selalu ingin makan tengah malam dengan porsi banyak? Atau, pernahkah Anda terbangun dari tidur di malam hari, karena merasa sangat kelaparan?

Jika ya, bisa saja Anda mengalami Night Eating Syndrome (NES). Lantas, apa yang dimaksud dengan Night Eating Syndrome (NES)?

Dilansir dari hellosehat.com, Night Eating Syndrome (NES) adalah gangguan makan yang ditandai dengan kebiasaan makan tengah malam. NES adalah salah satu bentuk kelainan makan selain anorexia nervosa atau bulimia nervosa.

Sindrom NES berbeda dengan binge eating disorder, yaitu kecenderungan seseorang untuk makan porsi besar dalam satu waktu. Seseorang dengan NES hanya makan dalam porsi kecil namun beberapa kali di malam hari.

NES juga berbeda dengan sleep eating disorder, yaitu gangguan makan yang berhubungan dengan tidur. Namun, apakah kebiasaan ngemil di malam hari juga dapat dikatakan sebagai NES? Tentu tidak. Berikut penjelasan tanda dan gejalanya.

Tanda dan gejala NES
Karakteristik dari sindrom ini adalah tidak merasa lapar sepanjang pagi dan siang hari, namun keinginan untuk makan menjadi sangat tinggi di malam hari. Bahkan, seseorang yang mengalami NES dapat terbangun di malam hari untuk makan.

Penderita NES sangat tinggi asupan makan pada sore dan malam hari, yang seringkali disertai dengan kesulitan tidur (insomnia). Kesulitan tidur tersebut terjadi karena penderita NES memiliki hormon pemicu ngantuk melatonin yang lebih rendah dibandingan individu normal.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tiga karakteristik penderita NES adalah kelainan pola makan, perubahan pola tidur, dan gangguan mood.

Apa yang menyebabkan gangguan “hobi” makan tengah malam ini? Meskipun hingga saat ini dokter belum dapat memastikan penyebab NES, namun berikut adalah beberapa faktor yang dapat memicu NES menurut beberapa studi yang telah dilakukan :
1. Masalah pola tidur
2. Perubahan hormon
3. Riwayat obesitas atau kelainan makan
4. Riwayat depresi, gangguan kecemasan, penyalahgunaan obat-obatan,
5. Faktor genetik. Peneliti telah menemukan kemungkinan adanya hubungan antara NES dan genetik. Gen PER1 dianggap memiliki peran dalam mengendalikan jam biologis tubuh Anda, sehingga jika terdapat kerusakan pada gen tersebut dapat menyebabkan NES. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.

Bagaimana NES didiagnosis oleh dokter?
Untuk mendiagnosis NES, dokter akan memberikan beberapa pertanyaan tentang kebiasaan tidur dan makan Anda. Dokter juga akan melakukan tes polysomnography, untuk mengetahui adanya kemungkinan gangguan tidur yang dialami. Tes tersebut akan mengukur :
1. Gelombang otak
2. Tingkat oksigen darah
3. Jantung dan pernapasan

Anda dapat melakukan diagnosis NES untuk memastikan kondisi Anda jika Anda merasa telah terus-menerus makan tengah malam secara berlebihan dan tidak dari biasanya, setidaknya selama tiga bulan terakhir.

Dampak suka makan tengah malam pada kesehatan
Asupan kalori berlebihan di malam hari, terlebih saat aktivitas tubuh berkurang, dapat meningkatkan risiko kegemukan atau kenaikan berat badan dan mengganggu proses metabolik tubuh. Obesitas atau kelebihan berat badan dapat membuat penderita NES lebih rentan terhadap masalah kesehatan yang disebabkan oleh kelebihan berat badan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, makan di malam hari yang dekat dengan waktu tidur telah lama diketahui memiliki dampak negatif pada tubuh Anda, diantaranya adalah insomnia, meningkatkan risiko kenaikan berat badan, obesitas, dan gangguan asam lambung.

Bisakah NES diobati?
Untuk mengobati NES, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah :

1. Menggunakan obat antidepresan
Beberapa penelitian menunJukkan bahwa penggunaan obat antidepresan dapat memperbaiki pola makan, mood, dan kualitas hidup seseorang.

2. Terapi perilaku kognitif (CBT)
Satu studi kecil menemukan bahwa latihan relaksasi membantu mengubah nafsu makan dari pagi sampai pagi.
    
3. Konseling gizi
Konseling Gizi untuk terapi nutrisi baik kualitas, kuantitas dan perubahan perilaku dan berbagai terapi penunjang lain. Tujuan dari konseling gizi adalah untuk mengubah waktu dan frekuensi makan, memberikan pengertian dan motivasi tentang asupan makanan yang harus sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas tubuh.
    
Beberapa pengobatan lain yang dapat dilakukan adalah fisiologi olahraga, terapi perilaku dialektik (DBT), terapi interpersonal (TI) dan manajemen stres.

Jika Anda mencurigai diri Anda/teman/keluarga dengan NES, segera bertindak karena NES akan berdampak pada kualitas hidup. Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.




Baca Juga: Heboh! Sampul Buku Bergambar Ibu Guru Seksi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI