Tips Jaga Asupan Makanan Saat Lebaran

Chaerunnisa Suara.Com
Minggu, 25 Juni 2017 | 20:53 WIB
Tips Jaga Asupan Makanan Saat Lebaran
Ilustrasi sahur (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) Dr Ari F Syam mengimbau umat Islam tetap menjaga makanan dengan baik, dan sehat meski bulan puasa telah berlalu.

"Berbagai penelitian, termasuk penelitian yang kami lakukan di RSCM, empat minggu setelah Ramadan kondisi berat badan dan komposisi tubuh kita akan kembali seperti sebelum puasa setelah empat minggu Lebaran. Tentu kita tidak ingin kondisi ini terjadi. Oleh karena itu jawabannya kita harus menahan diri," katanya, Minggu (25/6/2017).

Apalagi, ujar Ari, bila seseorang mempunyai penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes mellitus, kadar kolesterol tinggi atau kadar asam urat tinggi.

Dia mengingatkan, sebagian besar penganan yang disajikan saat Lebaran biasanya mengandung tingkat kalori tinggi.

"Makanan yang mengandung cokelat, keju dan makanan berlemak bukan saja mengandung kalori yang tinggi, tetapi juga mengandung kadar lemak tinggi serta kadar garam yang tinggi," papar Ari.

Selain itu, jumlah lauk yang disajikan juga bermacam-macam sehingga akhirnya seseorang cenderung mengonsumsi bermacam lauk hingga berlebihan.

Untuk itu, lanjut Ari, kondisi seperti itu harus diantisipasi antara lain dengan meningkatkan konsumsi benda yang sehat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.

"Dengan mengosumsi buah dan sayur-sayuran akan membuat perut kira menjadi cepat kenyang dan tidak berpikir untuk mengosumsi makanan lain," katanya.

Wakil Ketua Papdi mengingatkan agar jumlah air minum juga perlu dipertahankan sebanyak delapan sampai 10 gelas perhari.

Hal tersebut, lanjutnya, karena air juga menambah kapasitas lambung. Selain tetap mengosumsi buah dan sayur, minum yang cukup, mengunyah yang lama juga menjadi tips penting untuk mengontrol rasa kenyang.

"Dalam rangka penyesuaian agar lambung dan organ pencernaan kita tidak kaget saat lebaran, kita disunahkan untuk mengikuti puasa Syawal selama tujuh hari. Banyak manfaat yang kita dapat dalam puasa Syawal ini agar kita bisa menahan diri untuk terus makan saat kita tidak berpuasa setelah hampir sebulan kita berpuasa Ramadhan," tandasnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI