Demi Diterima Ibunda, Gadis Cacat Bedah Plastik, Hasilnya Tragis!

Jum'at, 23 Juni 2017 | 21:10 WIB
Demi Diterima Ibunda, Gadis Cacat Bedah Plastik, Hasilnya Tragis!
Ilustasi: Ruang operasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang gadis remaja yang setuju melakukan operasi plastik dalam sebuah tayangan televisi akhirnya meninggal dunia secara tragis di atas meja operasi.

Bagaimana tidak, gadis bernama Katya Badaeva itu, sebelumnya hanya bersedia melakukan operasi atau bedah plastik pada bagian wajahnya yang cacat jika sang ibunda yang telah menelantarkannya sejak lahir bersedia membawa Katya kembali ke rumah dan tinggal bersama.

Katya terlahir dengan kelainan bentuk pada bagian matanya. Dalam sebuah acara reality TV, ia kembali dipertemukan dengan ibundanya yang tak pernah dilihatnya dan bersedia melakukan operasi plastik sebagai syarat dari ibunya jika Katya ingin diterima oleh keluarganya.

Gadis asal Rusia tersebut memang sangat ingin menjadi bagian dari keluarga normal dan kembali tinggal bersama ibunya setelah lama dibesarkan di panti asuhan di Azovsk, Rusia.

Ibunya berbicara dalam sebuah acara TV populer Rusia Pust Govoriat (Let Them Talk) bahwa dia tinggal di sebuah desa kecil dan penduduk setempat tidak akan menerima putrinya, karena penampilan Katya yang aneh. Sesaat setelah melahirkan, Ibu Katya diberi tahu bahwa anak perempuan yang dilahirkannya tidak akan tinggal lebih dari satu bulan.

Itulah yang menjadi alasan sang bunda memutuskan meninggalkan Katya di panti asuhan. Staf di panti asuhan akhirnya melacak ibu remaja itu dan ditemukan jika ibu Katya bernama Nadezhda.

Alhasil, bertemulah Katya dengan ibundanya, Nadezhda di sebuah acara Reality TV. Setelah tampil di program tersebut, Katya akhirnya menjalani beberapa operasi dengan sukses. Tapi naas, pada tahap operasi terakhir, Katya harus meregang nyawa.

Irina Makarova, juru bicara klinik tempat Katya melakukan operasi bedah plastik mengatakan: "Setelah operasi selesai Katya mengalami aritmia jantung mendadak dan jantungnya berhenti berdetak. Tidak ada alasan yang jelas yang bisa menyebabkan ini. Dokter berusaha untuk menyadarkannya selama dua setengah jam. Otopsi menunjukkan kematiannya bukanlah kesalahan dokter," demikian seperti dilansir mirror.co.uk.

Ibu Katya mengatakan bahwa dia tidak menyalahkan dokter atas kejadian tersebut. "Saya tidak dapat membawa anak saya kembali. Dia menjalani begitu banyak tes sebelum operasi. Tuhan mungkin hanya memberinya waktu sebanyak itu."

Sungguh mengharuskan sekaligus tragis dengan apa yang dialami Katya. Demi diterima ibunda dan keluarganya, dia berani melakukan operasi plastik yang tentu saja mempunyai risiko. Dan, hasilnya sungguh memilukan, Katya meninggal di meja operasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI