Penguasaan bahasa Inggris kini menjadi sebuah kebutuhan. Apalagi di dunia kerja, kemampuan berbahasa inggris nampaknya menjadi syarat untuk menapaki sebuah karir yang lebih cemerlang.
Ada banyak metode pembelajaran bahasa Inggris, baik melalui sistem tatap muka dengan kursus atau mempelajari otodidak secara tradisional maupun digital. Namun mana metode yang lebih efektif?
Disampaikan psikolog Ayoe Utomo, metode pembelajaran melalui tatap muka menjadi cara yang lebih efektif untuk menguasai bahasa Inggris. Ia mengatakan saat bertatap muka dengan pengajar, akan terjadi komunikasi dua arah yang melibatkan semua indera sehingga penyampaian dan penerimaan pesan menjadi lebih efektif ketimbang melalui digital.
Baca Juga: Belajar Bahasa Inggris, Bonucci Siap Hengkang ke Liga Inggris?
"Ketika berbicara tatap muka ada tiga komponen yang terlibat sehingga pesan cepat sampai, yaitu kata-kata, intonasi dan visual. Kata-kata hanya berpengaruh 15 persen, sedangkan gestur 55 persen dan intonasi 30 persen. Jadi ketika ada gestur dan intonasi yang dimainkan, pesan akan lebih cepat diterima," ujar dia pada temu media di Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Tak hanya itu, pengajaran secara tatap muka juga melibatkan interaksi antara pengajar dan siswa. Hal ini tidak didapat ketika Anda mempelajari bahasa Inggris melalui film atau musik yang berbahasa Inggris.
"Jadi ketika tatap muka, pengajar bisa mengetahui sejauh mana kemampuan siswanya dalam menguasai bahasa Inggris. Ketika ada yang harus diulang, ya diulang agar semakin terasah. Ketika sudah menguasai ya bisa lanjut ke materi selanjutnya," tambah dia.
Metode pengajaran tatap muka atau 'face to face' ini diadopsi oleh lembaga British Council Indonesia Foundation melalui program 'myClass'. Namun yang berbeda dengan kursus bahasa Inggris lainnya, di sini siswa diberikan kelonggaran untuk memilih jadwal, topik hingga guru yang mereka sukai.
"Yang berbeda dari kursus lainnya adalah tidak perlu khawatir akan ketinggalan kelas karena sibuk, karena kami menawarkan kebebasan memilih topik, jadwal dan guru yang sesuai. Mereka bisa memilih kelas dan topik melalui aplikasi dengan guru bersertifikat Internasional," tambah Michael Little selaku Director Training and Development British Council.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Tentang Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak
Hanny Sanjaya, Head of Marketing British Council Indonesia Foundation menambahkan, dalam satu kelas nantinya maksimal akan diisi oleh 16 siswa. Berbagai topik bisa dipilih siswa sesuai kebutuhan seperti pengaplikasian di dunia kerja, pariwisata, istilah kedokteran dan lainnya.