Jelang Mudik, Kemenkes Siagakan 3722 Pos Layanan Kesehatan

Selasa, 13 Juni 2017 | 15:01 WIB
Jelang Mudik, Kemenkes Siagakan 3722 Pos Layanan Kesehatan
Ilustrasi dokter dan pasien. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk mengantisipasi gangguan kesehatan yang dialami pemudik pada Lebaran 2017, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan beberapa upaya, meliputi layanan emergency 119, dan koordinasi pos pelayanan kesehatan di sepanjang jalur mudik oleh Dinkes Provinsi dan kabupaten/kota.

Sementara untuk pencegahan meliputi pemeriksaan kesehatan pengemudi, yakni dengan menilai status kesehatan dan kelayakan pengemudi. Juga promosi kesehatan berupa pesan, imbauan, dan peringatan dalam bentuk banner, spanduk, poster, flayer, dan leaflet.

Menjelang mudik tahun ini, ada 15 provinsi yang menjadi prioritas pemantauan, yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Dari 15 Provinsi, terdapat 3722 Pos Layanan Kesehatan yang terdiri dari 913 Pos Kesehatan, 2228 Puskesmas, 374 rumah sakit, dan 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Baca Juga: 7 Planet Paling Ekstrem di Alam Semesta

Selain itu, juga terdapat 3862 Pos Kesehatan di Jalur Mudik yang meliputi 3141 pos kesehatan dari Dinkes, 207 pos kesehatan dari KKP, 374 rumah sakit rujukan, dan layanan emergency sekitar 104 Public Safety Center (PSC).

Nomor layanan medis 119 tersebut, kata Dirjen Pelayanan Kesehatan RI dr. Bambang Wibowo, Sp OG(K), MARS dapat diakses 24 jam oleh masyarakat. Pada praktiknya, PSC yang ada di setiap Dinkes kabupaten/kota telah terintegrasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Sehingga penanganan dapat segera dilakukan.

"Layanan tersebut masih perlu disosialisasikan. Tidak semua pemudik mengetahui layanan ini. Selain itu ketika ada kecelakaan mohon pihak Dinkes mendatanya untuk dijadikan bahan evaluasi," ujar dr. Bambang pada keterangan resmi yang diterima Suara.com, Senin (12/6/2017).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI