Suara.com - 14 orang anggota keluarga di California jatuh sakit setelah mengonsumsi jamur beracun dengan nama lain 'death cap'. Kejadian ini bermula ketika salah seorang anggota keluarga mengumpulkan jamur yang tumbuh liar untuk dimasak.
Sembilan jam usai mengonsumsi masakan dengan campuran jamur tersebut, seluruh keluarga itu mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah dan diare, hingga harus dirawat di rumah sakit. Tiga di antaranya bahkan memerlukan transplantasi hati, termasuk bayi berusia 18 bulan.
Setelah diselidiki, pertumbuhan jamur beracun liar di Califonia Utara memang tumbuh pesat pada bulan tersebut. Salah satunya, karena meningkatnya curah hujan di wilayah tersebut.
Di beberapa negara, jamur beracun yang tumbuh liar tersebut bertanggung jawab atas sebagian besar kematian terkait konsumsi jamur. Kandungan racun bernama amanitin bahkan memiliki efek hingga merusak sel hati.
Untuk menetralisir racun, semua pasien yang keracunan jamur diberi cairan intravena, dan obat yang disebut silibinin untuk memperlambat kerusakan sel hati.
Pemerintah setempat pun mewanti-wanti warganya agar tidak sembarangan mengonsumsi jamur. Pasalnya, tak mudah untuk memastikan apakah jamur yang tumbuh di pekarangan aman untuk dikonsumsi. (Medical Daily)