Suara.com - Ada anggapan yang kerap dipercaya masyarakat soal mengonsumsi susu. Ya, kandungan lemak didalamnya membuat susu dianggap sebagai pencetus kegemukan. Lantas benarkah anggapan tersebut?
Ahli gizi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Dr. Marudut, MPS mengatakan bahwa anggapan susu dapat menyebabkan kegemukan hanyalah mitos.
Hal ini merujuk pada penelitian yang melibatkan 46 ribu responden dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi dua hingga empat gelas susu per hari mengalami penurunan risiko menjadi obesitas sebesar 38 persen dibandingkan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit.
"Jadi minum susu bikin gemuk itu mitos. Justru yang menyebabkan kegemukan itu makanan lain yang dikonsumsi secara berlebihan," ujar dia dalam sebuah temu media di Jakarta, Rabu (7/6/2017).
Baca Juga: Ini Dia Manfaat Segelas Susu Saat Puasa
Makanan lain yang dimaksud dr Marudut antara lain gorengan, hingga makanan atau minuman manis yang mengandung pewarna. Selain mengandung lemak dan kalori yang tinggi, dua makanan di atas juga dianggap buruk bagi kesehatan karena cara penyajiannya yang salah.
"Gorengan itu pakai minyaknya nggak bagus lalu dipanaskan dalam suhu tinggi sehingga peroksidanya sangat tinggi dan bersifat karsinogenik. Kalau minuman manis pewarna hrarus dikhawatirkan mengandung pewarna tekstil yang bisa berbahaya bagi tubuh," tambah dia.
Sedangkan susu, menurutnya, mengandung banyak sekali nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Lantas berapa takaran ideal mengonsumsi susu dalam sehari?
"Idealnya 2-3 gelas sehari itu cukup. Tidak akan membuat kegemukan, asal makanan lain juga dijaga. Diet seimbang juga tetap dilakukan karena susu bukan makanan pengganti tapi pelengkap," pungkas dia.
Baca Juga: Teh Hijau Campur Susu, Amankah ?