Suara.com - Kanker payudara masih menjadi penyakit mematikan tertinggi di Indonesia. Terkini, artis Tanah Air Yana Zein menghembuskan napas terakhirnya Kamis (1/5/2017) dinihari karena penyakit tersebut.
Untuk mengetahui apa sih kanker payudara dan bagaimana cara kita mengenali gejala-gejalanya, dr Adnan Yusuf konsultan dari Meetdoctor memberikan pemaparannya.
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang mematikan selain kanker serviks. Dalam kanker payudara, sel kanker akan tumbuh dan menyerang jaringan payudara Anda, misalnya saluran keluar air susu, lobulus (penghasil ASI) bersama jaringan penunjang lainnya seperti lemak.
Untuk mengenali kanker payudara, umumnya mereka yang mengidap kanker stadium awal akan mendapati benjolan 2 cm atau lebih kecil di area payudaranya. Benjolan ini masih belum menyebar ke kelenjar getah bening di bagian ketiak.
Nah, untuk membedakan kanker payudara dan lipoma (benjolan di area payudara yang tak berpotensi kanker) bisa dilihat dan dirasakan dari gejalanya. Berikut, gejala-gejala kanker payudara:
1. Terdapat benjolan di payudara atau bawah lengan walaupun menstruasi sudah selesai.
2. Pembengkakan di ketiak.
3. Lekukan di payudara.
4. Perubahan kontur, tekstur dan temperatur pada payudara (kulit menjadi kemerahan atau berbintik seperti kulit jeruk).
5. Perubahan pada puting, misalnya jadi mengarah ke dalam, gatal, rasa terbakar, koreng (adalah gejala dari Paget's disease yang merupakan kanker lokal).
6. Keluar cairan dari puting (bening atau merah darah).
'Marble area' (seperti marmer) di bawah kulit.
Sedangkan Payudara yang normal, memiliki kelenjar susu yang terkoneksi ke permukaan kulit (puting) melalui pembuluh yang sempit. Kanker payudara awalnya terbentuk oleh tumor kecil, lalu tumor dapat tumbuh dan menyerang jaringan di sekitar payudara, misalnya kulit atau dinding dada.
Kanker ini terjadi di jaringan payudara, terutama di saluran susu atau kelenjar. Kanker dapat menyebar ke paru-paru, hati atau tulang. Kanker payudara juga bisa mengenai lelaki.
Faktor pemicu terjadinya kanker payudara di antaranya, meningkatnya usia, faktor keturunan, dan hormon.
Untuk mengetahui secara dini kanker payudara, Anda dapat melakukan pemeriksaan sendiri yang populer dengan sebutan SADARI. Ini merupakan angkah paling awal dari pemeriksaan.
Cek payudara tiap tiga atau lima hari setelah masa menstruasi selesai. Perhatikan jika ada perubahan bentuk payudara atau puting.
Cara yang paling sederhana adalah saat mandi, gunakan sabun agar permukaan kulit menjadi licin dan perlahan pijat sekitar payudara untuk mengecek kemungkinan adanya benjolan.
Untuk pencegahan, lakukan pemeriksaan ke dokter, tiga tahun sekali setelah memasuki usia 20 tahun dan satu tahun sekali setelah memasuki usia 40 tahun.
Mammogram merupakan x-rays khusus yang dilakukan untuk melihat perubahan atau pertumbuhan pada jaringan payudara. Breast ultrasound untuk mengecek apakah benjolan tersebut adalah kista atau gumpalan padat (kanker).
Untuk kanker payudara, penatalaksanaan dan pengobatannya sangat tergantung dari stadium yang dialami oleh penderita, stadium ini diketahui dari pemeriksaan fisik, gejala metastasis (penyebaran) dan pemeriksaan penunjang (seperti biopsi, rontgen, USG, atau MRI).