Ditemukan, Obat yang Bisa Bikin Manusia Hidup hingga 120 Tahun

Rabu, 31 Mei 2017 | 19:46 WIB
Ditemukan, Obat yang Bisa Bikin Manusia Hidup hingga 120 Tahun
Ilustrasi minum obat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam waktu 60 tahun ke depan, manusia diperkirakan dapat hidup sampai usia 120 tahun. Hal tersebut terjadi, karena penemuan obat terbaru yang dapat berinteraksi dengan DNA dan memperlambat penuaan bagian 'dalam'.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa hal ini mungkin terjadi karena perlambatan proses penuaan biologis, atau 'batin' yang dapat membantu manusia untuk hidup beberapa dekade melampaui harapan hidup saat ini yaitu sebesar 81 tahun.

Kata para peneliti, obat tersebut berinteraksi dengan DNA dapat menjaga fungsi tubuh kita lebih lama. Meski begitu, bagaimanapun hal ini harus dikombinasikan dengan gaya hidup sehat agar dapat benar-benar terjadi.

Beberapa negara di Eropa sedang dalam pembicaraan untuk memulai uji coba obat dalam tiga tahun ke depan. Profesor Vladimir Khavinson, kepala Institut Bioregulasi dan Gerontologi St. Petersburg mengatakan bahwa penting untuk dipahami tidak ada yang menginginkan kehidupan panjang yang tidak sehat. "Tujuan utama kita sekarang adalah membiarkan orang tetap sehat selama mungkin sampai usia tua mereka," imbuhnya.

Baca Juga: Restriksi Kalori dengan Puasa dan Diet Ini Bikin Umur Panjang?

Enam dari obat ini, kini sudah tersedia di Rusia. Termasuk Thymalin yang dapat menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh dan Cortexin untuk melestarikan aktivitas otak. Obat-obatan tersebut bekerja pada apa yang disebut 'teori teknologi peptida' yang berinteraksi dengan DNA dan meningkatkan produksi protein yang dapat memperpanjang umur.

Berbicara pada simposium internasional tentang umur panjang di Jenewa, Profesor Vladimir Khavinson mengatakan salah satu indikator utama penuaan adalah pengurangan sintesis protein.

"Kami sampai pada kesimpulan bahwa adalah mungkin untuk mengembalikannya ke tingkat yang normal dengan penggunaan bioregulators peptida dan telah menemukan cara optimal untuk mempertahankan produksi peptida alami dalam jumlah yang cukup," terangnya seperti yang dikutip dari dailymail.co.uk.

Teknologi yang dikembangkan oleh institut ilmiahnya didasarkan pada ekstraksi peptida dari jaringan hewan sehat muda yang memiliki struktur yang sama dengan jaringan manusia.

Sebuah studi serupa telah dilakukan oleh para periset di pusat medis GLMED di Moskow dan telah menilai 60 penanda usia selama penggunaan obat pada peserta berusia 31 sampai 72 tahun.

Baca Juga: Umur Panjang Ternyata Juga Dipengaruhi Genetik, Ini Buktinya

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bila dikombinasikan dengan gaya hidup sehat, obat tersebut mengurangi 'usia biologis' seseorang hingga rata-rata dua tahun selama 12 bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI