Makanan yang Sehat Dikonsumsi Selama Sahur dan Buka Puasa

Chaerunnisa Suara.Com
Senin, 29 Mei 2017 | 12:53 WIB
Makanan yang Sehat Dikonsumsi Selama Sahur dan Buka Puasa
Produk buah dan sayuran di pusat perbelanjaan (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Makan sahur dimaksudkan untuk membantu kekuatan fisik kita untuk menjalani ibadah puasa tanpa makan dan minum kurang lebih 14 jam. Karena itu, sangat dibutuhkan asupan gizi yang baik saat sahur maupun berbuka agar kesehatan kita tetap terjaga di bulan suci ini.

Agar memenuhi asupan gizi yang tepat, Anda sebaiknya memilih asupan makanan dan minuman sehat baik sahur maupun berbuka. Gunakan Ramadan ini untuk menumbuhkan kebiasaan makan yang baik. Sehingga membuat Anda merasa lebih sehat pada saat bulan puasa berakhir.

"Ketika memutuskan apa yang harus dimakan selama bulan Ramadan, ingatlah bahwa iftar dan sahur membantu mempertahankan puasa Anda keesokan harinya. Jadi mengonsumsi makanan yang tepat itu penting," kata Tan Sheau Kang, ahli diet dari Departemen Dietetics Singapore General Hospital (SGH) yang juga member SingHealth.

Untuk mengetahui jenis makanan dan minuman tepat selama sahur dan berbuka, berikut pemaparannya seperti dilansir dari Healthxchange:

Makanan sehat selama sahur

Waktu sahur yang berada di penghujung malam merupakan tantangan tersendiri. Rasa kantuk dan lelah kadang menghinggapi. Meski begitu, Anda tetap harus memenuhi asupan gizi yang tepat selama makan sahur.

1. Buah-buahan dan sayur-sayuran   

Baca Juga: Puasa di Negara Ini Dijalani Hampir 24 Jam, Anda Mau Coba?

Makanan yang kaya serat, seperti buah dan sayuran sangat penting selama puasa dapat meningkatkan rasa kenyang dan membantu mencegah sembelit. Jenis makanan ini juga mengandung vitamin, mineral dan fitokimia yang penting untuk kesehatan.

2. Beras dan alternatifnya

Makanan berkarbohidrat serat tinggi seperti nasi merah dan roti gandum membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, membantu mempertahankan tingkat energi lebih lama.

3. Daging dan alternatifnya

Ayam tanpa kulit, ikan, dan produk susu rendah lemak merupakan sumber protein yang hebat sekaligus membatasi asupan lemak Anda.

Jenis makanan inipun membantu memperbaiki dan membangun jaringan tubuh, dan membangun sistem kekebalan tubuh Anda.

Baca Juga: Puasa Ramadan Bukan Alasan untuk Bermalas-malasan

Mengonsumsi produk susu kalsium tinggi juga membantu menjaga tulang yang kuat. Mereka yang intoleran laktosa dapat memilih susu bebas laktosa atau susu kedelai yang diperkaya kalsium.

Makanan sehat untuk iftar (berbuka)

Iftar merupakan momen untuk Anda mengisi kembali tingkat energi sehingga dapat mengonsumsi beragam makanan baik buah dan sayuran, nasi dan alternatifnya, serta daging dan alternatifnya (termasuk susu).

1. Buah dan sayur-sayuran

Health Promotion Board (HPB) merekomendasikan dua porsi sayuran dan dua porsi buah per hari.

"Pastikan Anda memiliki seporsi buah dan seporsi sayuran di masing-masing dua makanan Anda," imbuh Tan Sheau Kang.

Secara tradisional selama bulan Ramadan, kurma dimakan untuk berbuka puasa. Selain menjadi sumber energi yang sangat baik, kurma juga kaya potassium, sehingga membantu otot dan saraf agar berfungsi baik. Namun, jangan mengonsumsi terlalu banyak karena kurma tinggi gula.

2. Beras dan alternatifnya

Roti gandum, beras merah atau mie wholegrain merupakan karbohidrat kompleks yang memberikan energi pada tubuh, serat dan mineral.

Dibandingkan dengan makanan bergula dan makanan penutup yang cepat terbakar, jenis makanan ini dapat memberikan tingkat energi yang lebih stabil dan berkelanjutan.

3. Daging dan alternatifnya

Memasukkan makanan yang kaya sumber protein seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, kacang polong, dan produk susu rendah lemak dalam menu makanan akan membuat Anda tetap bisa kuat menjalani ibadah sepanjang hari.

Agar makanan Anda tetap sehat, batasi penggunaan minyak dan pilihlah untuk mengukus, memanggang atau menyangrai. Saat memilih minyak, Anda juga harus memilih yang mengandung lemak tinggi tak jenuh seperti minyak canola dan minyak kedelai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI