Suara.com - Periode menstruasi atau haid kali pertama umumnya terjadi pada usia 12 tahun ke atas. Namun kini tak sedikit anak perempuan usia di bawah 10 tahun, sudah menstruasi.
Menanggapi hal ini, dr Frida Soesanti SpA(K) dari Satgas Remaja IDAI mengatakan bahwa haid terlalu dini merupakan kondisi tak normal. Ia memaparkan bahwa kasus haid pada usia dini juga terjadi di beberapa negara lain dengan jumlah kasus 15 per 100 ribu kejadian.
"Jadi, kalau sekarang haid nggak hanya dialami anak SMP SMA, tapi juga SD. Usianya bahkan ada di bawah 10 tahun. Itu tanda kalau ada sesuatu yang tidak normal dan harus dicari tahu penyebabnya apa," ujar dia pada temu media di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Frida menambahkan penyebab haid di bawah usia seharusnya bisa dipicu karena paparan polusi, paparan BPA pada botol air minum dalam kemasan, dan aktifnya hormon di otak sebelum waktunya.
"Sebagian besar kasus, karena hormon di otak yang mengatur periode menstruasi sudah aktif duluan dibanding anak perempuan lainnya," imbuhnya.
Dampak menstruasi dini ini, lanjut Frida, bisa menyebabkan tinggi badan anak berhenti lebih cepat. Akibatnya anak menjadi lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya.
"Makin awal puber maka pertumbuhan tinggi badan akan berhenti lebih awal. Anak juga belum tentu siap secara psikologis menstruasi dini, sehingga ia dibully dan bisa mengarah ke depresi," pungkas dia.
Baca Juga: Lima Herbal Ini Ampuh Meredakan Nyeri Haid