Suara.com - Munculnya fenomena kebrutalan geng motor akhir-akhir ini, membuat pertanyaan sederhana menguap ke permukaan, apa peran orangtua dan lingkungan hingga mereka yang masih bau kencur melakukan hal beringas tanpa pengawasan?
Menurut psikolog Reneta Kristiani, M.Psi, orangtua perlu menjalin keterbukaan dan komunikasi yang efektif, agar anak terhindar dari kelompok-kelompok negatif seperti geng motor.
"Hindari penggunaan kekerasan terhadap anak dengan dalih disiplin karena itu malah memberikan contoh bagi anak untuk menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan. Anak pun menjadi terbiasa dengan budaya kekerasan," ungkap Reneta kepada Suara.com.
Jakarta Timur, sebagai sarang bagi beberapa kelompok gangster sendiri memang dikenal dengan lokasi yang padat penduduk dan tinggi angka kriminalitas. Untuk itu, Reneta menyarankan pentingnya memberikan kegiatan yang produktif khusunya bagi anak dan remaja.
"Perlu banyak pembinaan bagi remaja dan pemuda sehingga aspirasi dan kebutuhan mereka untuk diakui dan diterima oleh lingkungan dapat terpenuhi. Seperti kegiatan olahraga, seni, musik, melibatkannya dalam industri kreatif atau membuat suatu karya tertentu," jelas psikolog dari Klinik Psikologi Pelangi tersebut.
"Intinya orangtua dan keluarga perlu menerima dan menghargai anak sehingga anak tidak mencari penerimaan dan penghargaan dari luar," tandasnya.