IIPG Prihatin Penderita Kanker Serviks di Indonesia Sangat Tinggi

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 24 Mei 2017 | 11:44 WIB
IIPG Prihatin Penderita Kanker Serviks di Indonesia Sangat Tinggi
IIPG mengunjungi kegiatan donor darah di Langkat, Sumatera Utara. [Dok IIPG]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pengurus Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) saat ini sedang melakukan bakti sosial di Langkat, Sumatera Utara. Sebelumnya, selama tiga hari IIPG berkunjung ke Nanggroe Aceh Darussalam. Selaku ketua umum IIPG, Deisti Setya Novanto mengatakan bakti sosial yang mengusung tema ketahanan keluarga ini bertujuan untuk silaturahmi dan koordinasi. Bersilaturahmi dengan pengurus IIPG dan masyarakat di daerah serta berkoordinasi dalam menjalankan program IIPG dalam misinya membantu perjuangan para suami di Partai Golongan Karya.

Baksos dibagi dalam dua kegiatan. Pertama, kegiatan indoor, yaitu donor darah dan pemeriksaan IFA (deteksi kanker servic), dan pengobatan gratis di gedung PKK Kabupaten Langkat. Kegiatan kedua, out door, pembagian sembako dan biskuit untuk anak kurang gizi, ibu hamil dan menyusui berlokasi di alun-alun Amir Hamzah Stabat. Acara ini dihadiri oleh Ketua IIPG Sumatera Utara, Nuraidah Ngogesa Sitepu dan Bupati Langkat, Ngogesa Sitepu.

Menanggapi baksos yang dilakukan IIPG, ketua IIPG Sumatera Utara Nuraidah Ngogesa Sitepu menegaskan, IIPG menaruh perhatian kepada kesehatan ibu dan anak, salah satunya dengan mengadakan pemeriksaan kanker serviks.

Baca Juga: IIPG Serukan Persatuan Bangsa dan Kesampingkan Perbedaan

“Hal ini didasarkan data pemerintah bahwa tingkat prevalensi angka kematian tertinggi untuk penyakit kanker,” kata Nuraidah di Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (20/5/2017).

Dikatakannya, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks tertinggi di dunia. Setiap tahunnya terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan sekitar 8.000 kasus atau lebih dari 50 persen berakhir dengan kematian.

“Kanker ini muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut,” jelas Nuraidah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI