Keranjingan "Tanning Bed" Lihat Apa yang Diderita Perempuan Ini?

Rabu, 17 Mei 2017 | 18:42 WIB
Keranjingan "Tanning Bed" Lihat Apa yang Diderita Perempuan Ini?
Brittany Winchester menderita kanker kulit, karena sering 'tanning bed' tanpa memakai tabir surya. (Foto: Brittany Winchester/Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kontestan Miss USA mengungkapkan bagaimana ia telah diagnosis penyakit yang mengerikan dan memperingatkan orang lain tentang bahaya memanggang tubuh agar terlihat lebih eksotis dalam alat tanning bed.

Saat Brittany Winchester bersiap untuk memperebutkan gelar Miss Indiana, ia menghabiskan banyak waktu dalam alat tanning bed. Perempuan berusia 27 tahun tersebut menggambarkan kebiasaan tanning 'palsu' sebagai sebuah obsesi.

Perempuan lulusan arsitektur itu mengaku tidak pernah menggunakan tabir surya bahkan hingga ia tertidur di ruang sinar UV.

Ketika melakukan pemeriksaan kulit tahunan oleh dokter kulitnya pada 2015, hasil biopsi Winchester menunjukkan tiga kanker kulit karsinoma sel basal terdapat di perut dan punggungnya.

Baca Juga: Terlalu Banyak Tabir Surya Halangi Asupan Baik Sinar Matahari

Setelah dinyatakan bebas kanker, Brittany kemudian memberanikan diri berkompetisi dalam kontes Miss USA dalam upaya ikut memperingatkan orang lain tentang bahaya melakukan tanning buatan.

Ia mengaku cukup beruntung, karena proaktif terhadap pemeriksaan tahunan, sehingga ia dapat mengetahui masalah kanker kulit pada tahap awal. Namun kini Brittany juga masih harus menjalani eksisi, sebuah prosedur di mana ahli bedah memotong otot dan melepaskan semua lapisan kulit di atasnya.

"Mereka mengambil sepotong besar kulitmu! Ini benar-benar sepotong. Saya tidak menyaksikannya terjadi. Saya akan mengatakan bahwa setiap area berukuran sekitar 1/2 inci sampai satu inci panjang dan bulat, dengan jahitan," ungkap Brittany seperti yang dikutip dari dailymail.uk.

Sejak saat itu, ia menolak menggunakan tanning bed dan hanya bersedia menghitamkan kulit melalui metode penyemprot tan.

Sebuah laporan terbaru dari Mayo Clinic menemukan bahwa tingkat karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa telah meroket dalam rentang 10 tahun terakhir. Diagnosis untuk karsinoma sel skuamosa meningkat 263 persen dan karsinoma sel basal meningkat 145 persen.

Baca Juga: Berapa Banyak Sih, Dosis Sinar Matahari yang Kita Perlukan?

Basal Cell Carcinoma atau BCC paling sering muncul di daerah kulit yang telah berulang kali terpapar sinar matahari dan terlihat seperti luka terbuka, bercak merah atau merah muda. Meskipun sudah umum, dengan lebih dari empat juta orang Amerika yang didiagnosis setiap tahun, jika BCC tidak diobati dapat berubah menjadi masalah yang lebih signifikan.

Tanning bed telah lama diketahui dapat menimbulkan bahaya bagi penggunanya, karena penggunaan sinar ultraviolet. Sebuah studi baru-baru ini oleh University of North Carolina menemukan ada 263.600 kasus kanker kulit pada 2015 yang dapat dikaitkan dengan alat tanning bed.

Menurut Melanoma Research Foundation, menggunakan tanning bed sebelum usia 30 tahun meningkatkan risiko terkena kanker melanoma hingga 75 persen. Diperkirakan 90 persen kanker melanoma disebabkan oleh paparan sinar UV, yang meliputi paparan sinar matahari dan sumber buatan, seperti tanning bed.

Melanoma adalah bentuk kanker yang paling umum untuk orang dewasa muda dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada perempuan berusia 25-30 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI