Suara.com - Kita semua pasti pernah mengalami kondisi susah tidur. Berusaha sekeras apapun, nampaknya tetap sulit bisa tidur dengan nyenyak dan berkualitas. Padahal, tidur nyenyak sangat penting untuk pengaturan memori dan hormon di dalam tubuh.
Jika sering mengalami hal ini, jangan terburu-buru beralih ke obat tidur. Menurut sebuah studi kecil oleh Universitas Northwestern, Anda bisa 'menipu' otak sehingga bisa jatuh tertidur dengan nyenyak.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa stimulasi suara lembut, bila disinkronisasi dengan ritme gelombang otak, dapat secara signifikan membuat Anda tidur dengan nyenyak.
Mereka mengklaim bahwa mendengarkan stimulasi 'pink noise' di tempat tidur, seperti deru air terjun, juga dapat meningkatkan daya ingat dan kemampuan untuk mengingat kata-kata.
Baca Juga: Biar Tidur Nyenyak, Jangan Lakukan Lima Hal Ini Sebelum Tidur
Tapi, apa sih itu pink noise? Menurut Live Science, white noise dan pink noise sebenarnya adalah hal yang serupa karena dapat didengar manusia.
Perbedaannya adalah dengan cara kekuatan sinyal pink noise didistribusikan. Sementara white noise memiliki kekuatan yang sama per hertz dari semua frekuensi, kekuatan per hertz pink noise justru akan menurun pada saat frekuensi meningkat.
Itu berarti, frekuensi rendah dalam pink noise lebih keras. Pink noise terjadi pada sejumlah suara alami, mulai dari arus lalu lintas sampai detak jantung. Dan ternyata, ini juga digunakan dalam bisnis untuk menutupi suara latar frekuensi rendah, yang diyakini dapat meningkatkan produktivitas dan konsentrasi.
"Ini adalah pendekatan non-pengobatan inovatif, sederhana dan aman yang dapat membantu memperbaiki kesehatan otak," kata Phyllis Zee, Profesor Neurologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine.
Menurutnya, ini adalah alat potensial untuk meningkatkan memori pada mereka yang berusia lebih tua dan mengurangi penurunan memori terkait usia normal.
Baca Juga: Ini Alasannya Anda Tidak Bisa Tidur Nyenyak di Hotel
Sebagai bagian dari tes tersebut, Profesor Zee dan tim penelitinya, melihat 13 orang dewasa yang berusia di atas 60 tahun. Mereka tidur selama dua malam di laboratorium tidur.