Suara.com - Vape atau rokok elektrik ternyata bukan pilihan pengganti yang sehat untuk upaya berhenti merokok konvensional. Sebaliknya, vape justru membuat penggunanya ketagihan untuk lebih sering merokok konvensional.
Disampaikan dr Theresia Sandra Diah Ratih, MHA, Kasubdit Pengendalian Penyakit Kronis dan Degeneratif Kemenkes, penelitian menunjukkan nikotin pada rokok elektrik tidak berhasil menurunkan kebiasaan merokok konvensional.
"Dulu memang ada penelitian apakah nikotin elektrik dan nikotin chewing bisa menggantikan rokok konvensional. Hasil penelitian menunjukkan, rokok elektrik tidak berhasil menurunkan pola merokok, tapi justru bertambah kadar merokok konvensionalnya," ujar dr Theresia pada temu media 'The 4th Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH) 2017' di Gedung Kemenkes, Jumat (12/5/2017).
Selain itu, sambungnya, kebiasaan menghisap rokok elektrik bisa meningkatkan jumlah rokok konvensional yang dihisap hingga 10 kali lipat. Vape juga berpotensi disalahgunakan dengan penggantian isi cairannya.
"Kita enggak tahu isinya diganti dengan narkoba atau zat adiktif lainnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa kalau biasanya merokok satu batang, kalau dikombinasi dengan rokok elektrik jumlahnya bisa jadi 10 batang. Tingkat keracunannya bisa semakin tinggi," tandas dia.
Studi: Vape Justru Tingkatkan Kebiasaan Merokok Konvensional!
Jum'at, 12 Mei 2017 | 14:58 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Sama-Sama Berisiko Bagi Kesehatan, Apa Bedanya Shisha dan Vape?
23 November 2024 | 08:30 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 08:30 WIB
Health | 07:30 WIB
Health | 18:29 WIB
Health | 16:15 WIB
Health | 15:04 WIB
Health | 08:33 WIB