Nganggur, Hati-hati Kematian Intai Pengidap Jantung!

Senin, 08 Mei 2017 | 09:31 WIB
Nganggur, Hati-hati Kematian Intai Pengidap Jantung!
Seorang pria alami serangan jantung (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menganggur atau kehilangan pekerjaan ternyata bisa meningkatkan risiko kematian sebesar 50 persen bagi pengidap penyakit jantung. Risiko ini lebih tinggi dibandingkan penyakit lainnya, seperti diabetes dan stroke.

"Kehilangan pekerjaan membuat seseorang depresi, sehingga turut berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental seseorang," ujar peneliti Rasmus Roerth dari Copenhagen University Hospital di Denmark.

Selain itu, kehilangan status pekerjaan pada mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung dapat meningkatkan risiko kecacatan dan kematian.

Untuk mendapatkan temuan ini, tim peneliti menganalisis data pasien penyakit jantung berusia 18-60 tahun di Denmark pada tahun 1997-2012. Dari 21.455 pasien penyakit jantung, 11.880 di antaranya pekerja.

Setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan, pasien penyakit jantung yang menganggur memiliki peningkatan risiko kematian sebesar 50 persen dan peningkatan risiko rawat inap sebesar 12 persen.

Melalui penelitian ini, Roerth berharap, status pekerjaan dapat menjadi salah satu faktor risiko yang harus diwaspadai pada pasien penyakit jantung agar terhindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu rumah sakit juga diharapkan dapat memberikan perawatan yang lebih intensif pada penderita penyakit jantung. Demikian seperti dilansir dari Boldsky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI