Suara.com - Tertawa terbukti menghasilkan banyak manfaat bagi kesehatan. Dengan tertawa, meredakan stres, membuat hati nyaman, membantu berinteraksi dengan orang lain, dan meredakan rasa sakit serta menahan laju pertumbuhan penyakit.
Pasalnya, saat tertawa, otak melepaskan hormon endorfin yang mengurangi rasa sakit, meredakan stres, menimbulkan perasaan senang dan bahagia, dan meningkatkan daya ketahanan tubuh.
Sistem hormon dan kekebalan tubuh saling berhubungan, dan memengaruhi. Rasa duka memunculkan hormon stres yang menekan fungsi kekebalan tubuh hingga akhirnya memicu penyakit.
Memperingati Hari Tertawa Sedunia (HTS) yang dirayakan setiap hari Minggu pertama bulan Mei, yuk kita mengetahui lebih dalam apa itu tertawa dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh, seperti dirilis Worldlaughterday:
Apakah Hari Tawa Sedunia itu?
World Laughter Day atau Hari Tertawa Sedunia adalah acara bebas yang telah dirayakan di Los Angeles setiap hari Minggu pertama bulan Mei sejak tahun 2005. Hari ini diperingati atas inisiatif Sebastien Gendry, pencipta metode Laughter Wellness.
Hari Tertawa Sedunia pertama kali dimulai di India pada tahun 1998, dan sekarang berlangsung di semua Ibu Kota di seluruh dunia. Tujuannya adalah, untuk mempromosikan tertawa dan manfaatnya untuk kesehatan, serta meningkatkan kesadaran tentang ribuan klub tawa di seluruh dunia.
Semua orang tahu tertawa membuat orang merasa baik, tapi sedikit yang menyadari betapa berharganya kegiatan sederhana ini dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan setiap hari.
Tertawa tidak bisa menyembuhkan atau mengatasi apapun, tapi bisa membantu menyembuhkan dan melarutkan semuanya.
Tertawa merupakan emosi positif dan kuat yang memiliki semua bahan yang dibutuhkan bagi individu untuk mengubah diri mereka sendiri dan mengubah dunia secara damai dan positif.
Apa yang spesial di tahun ini?
Perayaan Hari Tawa Dunia tahun ini mencakup kampanye kemanusiaan dengan Hug Me atau terapi pelukan bersama Raquel Gendry dan timnya.
Kampanye kemanusiaan Hug Me diciptakan di Ekuador pada tahun 2011 oleh Raquel, presiden "Narices Rojas", sebuah organisasi nirlaba badut medis yang bekerja di rumah sakit dan orang miskin sejak 2006.