Tubuh manusia dirancang untuk menerima asupan kalori dengan cara 'dicicil' dalam sehari, tidak langsung sekaligus. Ini lantaran proses pengolahan dan pembakaran kalori menjadi energi butuh waktu.
Sedangkan kalau Anda mengonsumsi banyak kalori sekaligus, tubuh kewalahan mengolahnya. Akibatnya, kalori dan gula dalam jumlah besar langsung masuk ke dalam darah sekaligus.
Hal ini menyebabkan melonjaknya tekanan darah dan gula darah secara tiba-tiba.
2. Gangguan pencernaan
'Mencicil' makanan berat hingga tiga atau empat kali sehari memudahkan kerja pencernaan Anda. Maka, kalau Anda hanya sekali makan saja seharian, usus dan lambung harus bekerja lebih keras untuk mengolah makanan tersebut. Anda yang punya penyakit maag atau refluks asam lambung mungkin mengalami keluhan seperti mual atau nyeri dada saat makan.
3. Kemampuan otak menurun
Anda butuh glukosa dari makanan untuk menjalankan fungsi kognitif otak yaitu berpikir, berkonsentrasi, dan mengingat. Sementara itu, tubuh hanya bisa menyimpan glukosa selama empat hingga enam jam setelah Anda makan.
Baca Juga: Empat Diet Sehat Ini Bisa Merusak Gigi?
Sesudahnya, otak pun jadi kekurangan sumber energi untuk menjalankan tugasnya berpikir, berkonsentrasi, dan mengingat. Maka, Anda mungkin jadi tambah sulit berkonsentrasi, mengambil keputusan, atau mudah lupa kalau hanya sekali makan saja dalam sehari.
4. Kekurangan nutrisi penting
Makan sekali sehari bisa membuat Anda kekurangan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, protein, dan serat. Ketika tiba saatnya makan, Anda cenderung memilih makanan dengan kandungan kalori tinggi seperti nasi dan daging untuk mengusir lapar.
Anda malah jadi kurang mengonsumsi sayur atau buah yang kaya akan nutrisi penting. Padahal, diet yang benar dan sehat sebenarnya lebih menekankan pentingnya makan dengan gizi seimbang dan lengkap. Bukan hanya soal tidak makan atau mengurangi porsi saja.