Jadi Ayah di Usia Ini Tingkatkan Risiko Autisme pada Anak

Rabu, 03 Mei 2017 | 14:13 WIB
Jadi Ayah di Usia Ini Tingkatkan Risiko Autisme pada Anak
Ilustrasi ayah dan anak (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tren pernikahan kini bergeser ke usia lebih muda. Hal ini terjadi tak hanya pada kaum hawa, tapi juga laki-laki.

Banyak laki-laki yang memilih untuk menikah meski masih berusia di bawah 25 tahun. Tapi tahukah Anda bahwa bayi dari ayah berusia di bawah usia 25 tahun atau justru di atas 51 tahun berisiko tinggi mengidap autisme?

Hal ini terungkap melalui sebuah studi yang dilakukan Seaver Autism Center for Research and Treatment di Mount Sinai. Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti menganalisis 15 ribu anak di Inggris yang berusia 4-16 tahun.

Peneliti menemukan bahwa sebenarnya anak dari ayah terlalu muda atau terlalu tua mengalami perkembangan pesat di awal usia dibanding teman sebayanya, namun melambat ketika memasuki usia remaja.

"Hasil kami menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari ayah yang sangat muda atau lebih tua, memiliki kriteria yang mengarah pada gejala autisme," kata Magdalena Janecka, PhD, peneliti utama dilansir Independent.co.uk.

Yang menarik, hal ini tak ada kaitannya dengan faktor usia ibu. Pasalnya penguasaan keterampilan sosial lebih diturunkan oleh ayah dibanding ibu mereka.

"Struktur saraf bayi dipengaruhi oleh usia ayah pada saat pembuahan. Temuan kami memungkinkan kita untuk lebih memahami mekanisme di balik efek usia ayah, serta kemungkinan autisme," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI