Suara.com - Pada beberapa perempuan, nyeri saat haid atau menstruasi bisa sangat menyakitkan. Mereka tak bisa melakukan kegiatan seperti biasa, karena harus merasakan nyeri tak tertahankan.
Kondisi inilah yang melatarbelakangi pemerintah memberlakukan peraturan cuti haid. Peraturan ini mengimbau perusahaan memberikan kesempatan bagi pekerja perempuannya untuk tidak bekerja.
Namun sebenarnya apa sih yang terjadi ketika perempuan merasakan nyeri haid? Dokter spesalis kandungan, Dwi Priangga mengatakan, kondisi nyeri haid dikenal dengan sebutan dismenore.
"Dismenore ada dua tipe, primer dan sekunder. Kalau primer itu terjadi tanpa ada kelainan pada organ reproduksi, sementara dismenore sekunder terjadi ketika ada kelainan dalam organ reproduksi seperti endometriosis," ujar dia di Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Nyeri haid yang berlebihan karena dismenore primer, tambah dr Angga, biasanya lebih disebabkan gangguan hormon. Oleh sebab itu penanganan jenis nyeri menstruasi ini dilakukan dengan pemberian obat hormonal atau pereda nyeri.
"Kalau dismenore primer bisa diatasi juga dengan olahraga teratur atau pemberian obat pereda nyeri. Nah kalau dismenore sekunder harus dilakukan operasi untuk mengangkat endometriosisnya," tambah dia.
Pengobatan untuk kasus dismenore primer, lanjut dr Angga, bisa dilakukan satu atau dua hari sebelum jadwal menstruasi. Hal ini akan mencegah rasa nyeri saat haid hari pertama.
"Kalau pas nyeri baru minum obat sudah terlambat, nyeri sudah terlanjur muncul. Nah, untuk pencegahan lebih baik sebelum menstruasi sudah minum obat," pungkas dia.
Nyeri Saat Haid, Ini yang Bisa Dilakukan Perempuan
Selasa, 25 April 2017 | 16:57 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Rasa Sakitnya Sama! Ini Beda Nyeri Haid vs Usus Buntu
15 September 2024 | 12:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 18:29 WIB
Health | 16:15 WIB
Health | 15:04 WIB
Health | 08:33 WIB
Health | 08:15 WIB
Health | 05:15 WIB
Health | 17:50 WIB