Aneh, Bobot Bocah Ini Naik Terus Walau Rajin Triathlon

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 12 April 2017 | 19:15 WIB
Aneh, Bobot Bocah Ini Naik Terus Walau Rajin Triathlon
Jake Vella (9), anak laki-laki dari Inggris yang menderita penyakit hormonal langka. (Foto: Caters News Agency)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anak berusia delapan tahun dari Inggris, Jake Vella, lahir dan berkembang berbeda dari anak-anak lain di dunia. Jake menderita penyakit hormonal langka, sehingga membuat berat badannya terus bertambah, walaupun rajin berolahraga berat.

Anak sekecil ini harus rajin menjalankan triathlon, olahraga yang menggabungkan tiga cabang olahraga: berenang, lari sprint, dan bersepeda, secara teratur, agar sesuai dengan perkembangan berat badannya.

Ironisnya, sekeras apapun olahraga yang Jake lakukan, tidak membuat berat badannya turun. Semua upaya itu hanya dapat membuat kondisi Jake stabil.

Dokter yang menangani Jake menyatakan, kelainan ini hanya dialami sekitar 100 orang di dunia. Dokter tidak yakin, berapa lama pasien akan bertahan hidup, karena berdasarkan pengalaman, tak ada yang bisa hidup di atas usia 20 tahun.

Gangguan ini selalu “mengundang” perkembangan tumor terntu. Jake sendiri telah mengalami sebuah tumor yang tumbuh di punggungnya.

Ibu Jake, Maruska, mengatakan, ada baiknya juga Jake rajin triathlon. “Triathlon membantu Jake untuk tetap fit dan aktif. Ini baik untuk kesehatan dan memberikan dia kesempatan untuk bersosialisasi dengan anak-anak lain,” katanya dilansir Daily Mail.

Di luar menjalankan olahraga ekstremnya, Jake memiliki kehidupan normal.

“Dia menjalani hidup normal, pergi ke sekolah, bermain drum, tetapi ia harus sangat berhati-hati untuk tidak sakit. Kami takut flu, sebab sakit sederhana pun dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain,” tambahnya lagi.

Gangguan Terdeteksi pada 2015
Jake didiagnosa menderita rapid-onset obesity with hypothalamic dysregulation, hypoventilation and autonomic dysregulation atau obesitas dengan sangat cepat, gagal fungsi hipotalamus, hipoventilasi, dan otonom (ROHHAD) pada 2015.

Kondisi ini secara umum mengancam jiwa, karena mempengaruhi sistem saraf. Mereka yang mengalami kondisi ini mengalami beberapa gejala, seperti detak jantung lambat, keringat berlebihan, respons pupil berubah pada cahaya, dan ketidakmampuan menjaga keseimbangan air secara normal dalam tubuh.

Pelatih triathlon, Jake Matt Azzopardi, mengatakan, Jake adalah pribadi yang sangat positif. Ia sangat bersemangat dengan menu latihannya.

“Dia sangat positif, penuh motivasi, dan paling berdedikasi. Dia tidak pernah melewatkan sesi latihan tanpa alasan, tapi terus-menerus bersemangat,” katanya.

Matt menambahkan, Jake mampu mencuri hati siapapun yang melihatnya. Bila tahu apa yang tengah terjadi padanya, orang-orang mengaku sangat sedih.

“Jake sangat dicintai dan mencuri hati semua orang yang mengenalnya. Sangat menyedihkan saat mengetahui apa yang harus dia lalui,” katanya.

Sebagai pelatihnya, Matt mengatakan bahwa ia harus terus memantau kondisi Jake. Ia menambahkan, Jake merupakan insiprasi bagi anak-anak lain yang ada dalam komunitas yang Matt pimpin.

“Jake selalu masuk dalam kelompok dan mengikuti pelatihan yang sama dengan anak-anak lain. Ia membutuhkan beberapa kebutuhan khusus, seperti harus berhenti dan pergi ke kamar mandi secara periodik dan saya harus mengawasi detak jantung untuk memastikan dia tidak terlalu kepanasan. Ia selalu berusaha melakukan yang terbaik. Dia adalah inspirasi bagi banyak orang,” katanya.

Setelah kisah tentang Jake telah tersebar di media sosial, banyak orang datang dan memberi dukungan padanya. Mereka rata-rata mengatakan bahwa Jake telah menyentuh hati mereka. (Nessy Febrinastri)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI