Suara.com - Tuberkulosis (TB) atau penyakit pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh infeksi kuman mycobacterium tuberkulosis identik dengan penyakit orang dewasa, tapi siapa sangka jika TB juga bisa diderita anak-anak.
Dokter spesialis anak, Desrinawati dari RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso mengatakan, jumlah kasus TB pada anak di tempat praktiknya cukup tinggi. Penyebab paling umum adalah tertular dari orangtuanya.
"Anak yang tidak bisa mengeluarkan dahak sendiri biasanya tidak menularkan. Sehingga kemungkinan besar tertular dari orangtuanya," ujar dia di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Selasa (11/4/2017).
Dalam kesempatan yang sama dr Adria Rusli, Sp.P dari RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso mengatakan, penularan TB bisa terjadi pada pasien TB yang putus obat atau menghentikan pengobatan sebelum enam bulan lamanya.
Menurut dia, pengobatan TB tak hanya bertujuan untuk mengenyahkan kuman mycobacterium tuberkulosis tapi juga mencegah penularan. Dukungan orang sekitar diperlukan untuk memastikan pasien mengonsumsi obat secara teratur selama enam bulan lamanya.
"Putus obat akan memicu kuman TB belum benar-benar mati dan bisa menularkan kepada orang lain. Pasien juga bisa mengalami resistensi dan membutuhkan pengobatan yang lebih mahal dan lebih lama ke depannya," jelas Adria.