Suara.com - Menjadi orangtua memang jauh dari kata mudah. Bahkan, peran orangtua sesungguhnya sangat penting bagi masa depan seorang anak. Saking pentingnya, tergantung asuhan orangtua, seorang anak akan menjadi seseorang yang baik atau tidak.
Salah satu yang terpenting adalah peran orangtua dalam memberikan contoh yang baik untuk anaknya. Maka dari itu, menjadi orangtua yang bijaksana mungkin merupakan salah satu hal yang paling sulit untuk dicapai.
Cara orangtua mendidik anak sendiri berbeda-beda. Terlepas dari bagaimana caranya, ada orangtua yang bijaksana dan orangtua yang bisa disebut "biasa". Melansir salah satu artikel Brightside, setidaknya ada lima perbedaan orangtua yang super bijak dan orangtua yang biasa. Apa saja? Berikut ulasannya:
1. Cara menghabiskan waktu
Orangtua biasa atau rata-rata memiliki kebiasaan untuk menghabiskan waktunya dengan si anak, hampir sepanjang waktu hingga tak memberi waktu untuk dirinya sendiri. Sementara orangtua yang lebih bijak juga punya waktu untuk diri sendiri, sembari memberikan contoh baik untuk dipelajari dan diikuti anak-anaknya.
2. Lebih ke akar permasalahan
Orangtua yang bijak biasanya menyelesaikan masalah anak-anaknya dengan menemukan dan mengatasi akar permasalahan. Beda dengan orangtua rata-rata, yang hanya menuntaskan masalah lewat akibat yang terjadi atau ditimbulkannya.
3. Menemukan jawaban untuk masalah
Orangtua biasa kerap kali hanya menyediakan jawaban bagi pertanyaan atau persoalan anaknya begitu saja, semacam jalan pintas bagi persoalan. Sedangkan orangtua yang bijak akan memilih untuk membantu anaknya mencari jawaban, memberikan petunjuk, agar sang anak lebih mengerti dan kelak bisa memecahkan persoalannya sendiri.
4. Merangsang berpikir, tidak mematahkan
Ketika anak mengalami kesulitan dalam belajar, atau tak tahu jawaban dari satu pertanyaan misalnya, orangtua biasa kerap akan merespon dengan "Oh, kamu tak tahu tentang itu" atau "Kamu salah!" Sementara, orangtua yang bijak akan menyuruh sang anak agar berpikir lebih keras lagi, dengan berkata, "Coba dipikir lagi, kamu pasti akan menemukan jawabannya."
5. Membandingkan dengan anak lain?
Banyak orangtua yang suka membandingkan anaknya dengan anak lain yang lebih berprestasi, entah itu di sekitar lingkungannya maupun dengan anak-anak di media televisi atau kisah fiksi. Orangtua yang bijak tidak akan melakukan itu, namun lebih membiarkan anaknya menjadi diri mereka sendiri sembari mengarahkan pada hal-hal baik, tanpa harus membanding-bandingkan.
6. Soal menepati janji
Kebanyakan orangtua juga cenderung meminta anaknya untuk jujur dan harus menepati janji. Tapi meminta saja tidak cukup. Orangtua bijak akan sekaligus menunjukkan (contoh) pada anaknya bagaimana mereka menjadi jujur dan menepati janji.
7. Mengingatkan, tidak sekadar melarang
Orangtua melarang anak melakukan ini-itu? Itu sih sudah biasa, dan lazim sekali dijumpai di berbagai rumahtangga. Apa yang jarang ditemukan dan biasanya hanya dilakukan para orangtua bijak, adalah tidak sekadar melarang, tetapi lebih kepada mengingatkan anak-anaknya soal konsekuensi buruk dari perbuatan atau kelakuan yang negatif itu.