Tujuh Perbedaan Orangtua Bijaksana dan Orangtua 'Biasa'

Senin, 03 April 2017 | 19:43 WIB
Tujuh Perbedaan Orangtua Bijaksana dan Orangtua 'Biasa'
Ilustrasi orangtua dan anaknya. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


4. Merangsang berpikir, tidak mematahkan



Ketika anak mengalami kesulitan dalam belajar, atau tak tahu jawaban dari satu pertanyaan misalnya, orangtua biasa kerap akan merespon dengan "Oh, kamu tak tahu tentang itu" atau "Kamu salah!" Sementara, orangtua yang bijak akan menyuruh sang anak agar berpikir lebih keras lagi, dengan berkata, "Coba dipikir lagi, kamu pasti akan menemukan jawabannya."

5. Membandingkan dengan anak lain?



Banyak orangtua yang suka membandingkan anaknya dengan anak lain yang lebih berprestasi, entah itu di sekitar lingkungannya maupun dengan anak-anak di media televisi atau kisah fiksi. Orangtua yang bijak tidak akan melakukan itu, namun lebih membiarkan anaknya menjadi diri mereka sendiri sembari mengarahkan pada hal-hal baik, tanpa harus membanding-bandingkan.

6. Soal menepati janji



Kebanyakan orangtua juga cenderung meminta anaknya untuk jujur dan harus menepati janji. Tapi meminta saja tidak cukup. Orangtua bijak akan sekaligus menunjukkan (contoh) pada anaknya bagaimana mereka menjadi jujur dan menepati janji.

7. Mengingatkan, tidak sekadar melarang



Orangtua melarang anak melakukan ini-itu? Itu sih sudah biasa, dan lazim sekali dijumpai di berbagai rumahtangga. Apa yang jarang ditemukan dan biasanya hanya dilakukan para orangtua bijak, adalah tidak sekadar melarang, tetapi lebih kepada mengingatkan anak-anaknya soal konsekuensi buruk dari perbuatan atau kelakuan yang negatif itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI