Suara.com - Neuropati merupakan kerusakan atau penyakit yang mempengaruhi saraf, sehingga menyebabkan terganggunya sensasi, gerak dan fungsi organ.
Karenanya, penderita neuropati akan sering merasakan beberapa gejala seperti keram, kebas, kesemutan hingga baal (tidak merasakan apa-apa) pada beberapa bagian tubuh, khususnya tangan kaki.
"Lama-lama bisa terjadi kelumpuhan. Penyebabnya macam-macam, bisa karena komplikasi penyakit terutama diabetes, gaya hidup sehari-hari dalam bentuk aktivitas berulang, keracunan, atau terperangkap sarafnya," jelas Konsultan Neurologis, Prof. Dr. dr, Moh Hasan Machfoed, Sp.S(K), M.S dalam acara 'Bergerak Bersama #LawanNeuropati di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/3/2017).
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang menyepelekan gejala dari neuropati sehingga deteksi dini penyakit tersebut tidak terjangkau dengan baik.
Baca Juga: Di Sini Alat Pendeteksi Kanker Payudara Gunakan Anjing
Untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini, Perhimpunan Dokter aspesialis Saraf Seluruh Indonesia (PERDOSSI) dan perusahaan sains Merck, menggelar fun walk Bergerak Bersama #LawanNeuropati, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, hari ini.
Menurut Prof. Dr. dr, Moh Hasan, kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian acara Neurology Exhibition Workshop and Symposium (Jaknews 2017) ini sangat penting karena menunjukkan sinergi dan ajakan bagi semua pihak untuk bersama dalam menggaungkan upaya pencegahan neuropati.
"Saat ini, banyak penderita neuropati yang berusia muda. Oleh karena itu, deteksi dini cukup penting dilakukan untuk mengetahui lebih awal terjadinya penyakit, agar penyakit tersebut bisa dicegah. Karenanya, kami dari Kementrian Kesehatan, sebagai regulator tidak bisa bekerja sendirian. Kita butuh semuanya bergabung untuk membangun awareness," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Lily Sriwahyuni Sulityowati dalam kesempatan yang sama.
Neuropati sendiri, kata Dr Ahmad Yanuar, SpS, spesialis saraf dari RSCM, dapat dicegah dengan memperbaiki gaya hidup dengan gizi seimbang, olahraga teratur, iatirahat yang cukup untuk regenerasi sel saraf dan konsumsi vitamin neutropik satu kali sehari sejak dini secara teratur.
Baca Juga: Uber Tunda Program Mobil Swakemudi
Dalam acara ini, lebih dari 5.000 orang yang terdiri dari dokter, pasien dan masyarakat umum, bergerak bersama melawan neuropati dengan melakukan funwalk dan Neuromove, yakni gerakan olahraga yang didesain seacara khusus untuk mengaktifkan sel syaraf.
Tak hanya itu, masyarakat juga difasilitasi untuk mendeteksi kesehatan sarafnya, melalui 25 booth Neuropathy Chek Point yang berlangsung sepanjang acara.