Kasus Tuberkulosis Lebih Dominan di Perkotaan, Ini Alasannya

Jum'at, 24 Maret 2017 | 15:29 WIB
Kasus Tuberkulosis Lebih Dominan di Perkotaan, Ini Alasannya
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tuberkulosis identik dengan penyakit kaum menengah ke bawah. Faktanya, jumlah kasus penyakit ini justru lebih banyak di daerah perkotaan.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. H. M. Subuh MPPM, mengatakan daerah perkotaan justru lebih banyak lingkungan yang kumuh dan padat sehingga penyebaran penyakit lebih rentan terjadi.

"Daerah perkotaan umumnya lebih padat, sanitasi juga kurang begitu baik, itu yang sering kita temukan. Sedangkan pedesaan jauh lebih bersih dan sehat," ujar Subuh pada Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia di Jakarta, Jumat (24/3/2017).

Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan kondisi rumah dengan ventilasi yang buruk juga dapat meningkatkan perkembangbiakan kuman mycobacterium tuberculosis. Namun, bukan berarti golongan menengah ke atas terbebas dari risiko infeksi ini.

"Orang diabetes melitus (DM) itu juga meningkatkan risiko TB, dan kebanyakan orang yang kena DM itu orang kaya. Jadi nggak sepenuhnya TB adalah penyakit orang miskin," tambah dia.

Tuberkulosis sendiri menular melalui udara, namun bisa disembuhkan jika pasien patuh mengonsumsi obat-obatan. Jika tidak mengonsumsi obat, pasien berpotensi menularkan infeksi TB pada orang-orang di sekitarnya.

"Pencegahan tidak hanya memakai masker saat berada di tempat umum, tapi juga mengusahakan pasien TB untuk mendapatkan pengobatan sampai tuntas agar tidak menjadi sumber penularan," pungkas dia.

REKOMENDASI

TERKINI