Suara.com - Belakangan, berita mengenai kejadian bunuh diri terus meningkat. Yang menarik kasus bunuh diri lebih sering dilakukan oleh laki-laki dibandingkan perempuan.
Beberapa waktu lalu Pahinggar Indrawan, lelaki berusia 50 tahun menayangkan secara langsung aktivitas bunuh diri di Facebook, yang terbaru kabar bunuh diri dari manajer JKT48, Inao Jiro.
Psikolog UI, Dr. Endang Mariani Rahayu, M.Si mengatakan sebenarnya baik laki-laki maupun perempuan rentan mengalami stres. Namun perempuan lebih mampu mengelola stres dibandingkan laki-laki.
"Perempuan lebih suka bercerita dan mendapat penguatan dari teman-temannya dibandingkan laki-laki. Kalau laki-laki nggak mau ngerasa cengeng kali ya kalau cerita," ujar dia pada temu media 'Cheerful & Creative Moms Soklin Softergent' di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Baca Juga: Peneliti Temukan Obat Baru Atasi Depresi, Apa Ya?
Endang menambahkan, resistensi perempuan terhadap stres juga lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Ketika stres, perempuan bisa melakukan kegiatan yang mengurangi stres, seperti melakukan pekerjaan rumah tangga, berbelanja atau melakukan hobinya.
"Banyak perempuan yang memasak, mencuci itu bukan karena untuk meringankan pekerjaan rumah, tapi merilis stres. Itu lahiriahnya perempuan," tambah dia.
Survei yang dilakukan WHO di Indonesia pada 2012 menyebut bahwa kasus bunuh diri di Indonesia adalah 3.71 per 100 ribu penduduk. Dengan estimasi 258 juta penduduk, ini berarti ada 10 ribu kasus bunuh diri di Indonesia tiap tahunnya atau satu kasus baru setiap jam.