Suara.com - Bagi Anda yang sedang merencanakan untuk memiliki buah hati, sebisa mungkin hindari paparan asap rokok. Pasalnya, menurut dokter spesialis kandungan RS Siloam Asri, Achmad Mediana, paparan asap rokok sebelum dan selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan janin.
"Pasangan suami istri harus berhenti merokok, setidaknya tiga bulan sebelum merencanakan kehamilan," ujar dr Achmad pada temu media di Jakarta, Senin (20/3/2017).
Alasannya, asap rokok mengandung nikotin yang membuat pembuluh darah tidak elastis. Akibatnya, kata dia, janin tak mendapat oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh.
"Janin memang tidak akan mati tapi perkembangan otaknya terganggu karena kurang mendapat oksigen. Kalau anaknya kurang pintar, orang tua ngomel, padahal memang karena pertumbuhan sel otak tidak mendapat oksigen cukup karena paparan asap rokok saat merencanakan kehamilan," tambah dia.
Oleh karena itu, dr Achmad mengimbau agar pasangan merencanakan kehamilan sebaik mungkin agar memperoleh buah hati yang sehat dan terhindar dari kelainan bawaan. Salah satunya dengan melakukan antenatal care atau program terencana oleh tenaga kesehatan.
"Untuk kehamilan optimal, lakukan pemeriksaan secara berkala dan rutin, gunakan kondom selama berhubungan seks saat hamil, berhenti merokok atau minum alkohol, ikut senam hamil, konseling laktasi, hindari membasuh vagina dengan cairan antiseptik dan usahakan berat badan bertambah 7.5-12.5 kilogram selama hamil," pungkas dia.
Pada kesempatan sama, dokter spesialis anak dr Alinda Rubiati Wibowo mengatakan stimulasi selama janin berada dalam kandungan penting dilakukan mengingat pada usia kehamilan enam bulan otak anak mulai berkembang.
"Pada trisemester terakhir itu pertumbuhan otak anak sangat pesat sekali sampai 250 persen. Jadi harus kita kejar perkembangan otak anak ini dengan memberikan stimulasi yang baik sehingga anak lahir dengan kondisi yang sempurna dan sehat," pungkas dia.