Suara.com - Ibu hamil memang memerlukan vitamin A yang berfungsi untuk kesehatan penglihatan, fungsi imun, serta pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Sebab kekurangan vitamin A pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat.
Namun Anda juga harus mengetahui bahwa kelebihan vitamin A juga dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan janin.
Dilansir hellosehat.com, vitamin A merupakan vitamin yang larut lemak dan akan disimpan dalam tubuh, terutama di hati. Jika jumlahnya berlebih, kelebihan ini akan menumpuk di tubuh.
Vitamin A itu sendiri terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk preform vitamin A (retinol) dan provitamin A (karoten). Makanan yang menyediakan vitamin A dalam bentuk preform adalah daging, hati, susu, ikan, telur, dan sereal yang telah difortifikasi. Sedangkan vitamin A yang tersedia dalam buah dan sayur berada dalam bentuk karoten.
Saat kehamilan, disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi vitamin A dalam bentuk preform vitamin A, karena lebih cepat diserap dan lambat untuk dihilangkan dalam tubuh. Batasan jumlah vitamin A yang aman untuk dikonsumsi adalah tidak lebih dari 10.000 IU.
Konsumsi vitamin A dalam bentuk preform pada dosis tinggi dapat mengakibatkan bayi lahir cacat dan keracunan hati.
Vitamin A dalam bentuk preform bisa Anda dapatkan dari sumber makanan hewani, makanan yang telah difortifikasi dengan vitamin A, dan juga dari suplemen vitamin A. Namun, Anda masih dapat mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin A dalam bentuk karoten sebanyak mungkin.
Selanjutnya Dua Risiko yang Mengintai Ibu Hamil bila Berlebihan Konsumsi Vitamin A
Baca Juga: Australia Tawarkan Rute Indonesia Christmas Island ke Indonesia
Cacat lahir
Kekurangan maupun kelebihan vitamin A dapat menyebabkan bayi lahir cacat. Namun, tidak semua bentuk dari vitamin A dapat menyebabkan cacat lahir.
Bentuk preform vitamin A dapat menyebabkan cacat lahir, tetapi bentuk karoten dari vitamin A tidak dapat menyebabkan bayi lahir cacat. Bayi lahir cacat ini biasanya dikenal dengan nama sindrom asam retinoat, yang di dalamnya termasuk sistem saraf pusat, kraniofasial, kardiovaskular, dan malformasi timus.
Cacat lahir sendiri merupakan perubahan struktural yang terjadi saat lahir yang dapat mempengaruhi hampir seluruh bagian tubuh, seperti jantung, otak, dan kaki. Penyakit ini dapat mengubah penampilan tubuh dan terjadinya dalam tingkat yang bervariasi, dari ringan sampai berat.
Hubungan vitamin A dengan cacat lahir masih dipertanyakan oleh sejumlah ahli. Pembuktian pada manusia masih terbatas.
Penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Obstetrics and Gynecology justru membuktikan tidak ada hubungan antara konsumsi vitamin A pada dosis >8000 IU atau >10000 IU per hari sebelum hamil dengan malformasi secara umum, cranial neural crest defects, atau neural tube defects.
Namun, banyak ahli juga mengatakan bahwa terlalu banyak konsumsi vitamin A (lebih dari 10000 IU/3 mg per hari) dapat mengakibatkan bayi lahir cacat.
Dari pro-kontra ini, tidak ada salahnya Anda berjaga-jaga, memang sesuatu yang berlebihan tidak baik bagi tubuh. Yang harus Anda perhatikan adalah konsumsi vitamin A saat hamil, apakah Anda perlu suplemen untuk mencukupi kebutuhannya atau dengan makanan sehari-hari saja sudah cukup memenuhinya.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda apakah aman untuk Anda mengonsumsi vitamin A dilihat dari asupan makan Anda dan kebutuhan Anda sehari-hari. Anda harus perhatikan dosis suplemen yang Anda konsumsi.
Jika Anda hamil atau sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya menghindari beberapa hal berikut ini:
- Hindari mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin A, seperti minyak hati ikan, kecuali jika Anda disarankan oleh dokter
- Hindari mengonsumsi hati karena mengandung tinggi vitamin A, Anda bisa mendapatkan vitamin A dari sumber pangan lain, seperti buah dan sayur
Hipervitaminosis A
Selama kehamilan, ibu membutuhkan banyak tambahan zat gizi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Hal ini mungkin membuat Anda ingin mengonsumsi suplemen yang instan menyediakan kebutuhan zat gizi Anda dan bayi.
Suplemen kehamilan mungkin diperlukan bagi ibu hamil pada kondisi tertentu, artinya tidak semua ibu hamil membutuhkan suplemen.
Terlalu banyak konsumsi suplemen, terutama suplemen vitamin A justru dapat mengakibatkan keracunan vitamin. Sama seperti cacat lahir, keracunan vitamin A juga disebabkan oleh konsumsi tinggi vitamin A dalam bentuk preform. Keracunan vitamin A dikenal dengan nama hipervitaminosis A.
Hipervitaminosis A dibagi menjadi dua, yaitu, hipervitaminosis A akut dan kronis. Hipervitaminosis akut terjadi tidak lama setelah mengonsumsi vitamin A dalam dosis sangat tinggi. Hipervitaminosis kronis terjadi ketika vitamin A dalam jumlah yang tinggi menumpuk di tubuh selama kurun waktu yang panjang.
Hipervitaminosis dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan meningkatkan tekanan pada otak. Tanda-tanda Anda mengalami hipervitaminosis A akut adalah sakit kepala, kantuk, nyeri pada perut, mual, dan muntah.
Sedangkan jika Anda mengalami hipervitaminosis A kronis adalah sakit kepala, pandangan kabur, tulang sakit dan nyeri, nafsu makan buruk, mual, muntah, kulit kering dan kasar, serta gatal dan mengelupas.
Lantas, Bagaimana Cara Aman Ibu Hamil Mengonsumsi Vitamin A? Simak Uraian Selanjutnya
Cara Aman Ibu Hamil Mengonsumsi vitamin A
Jika Anda ingin mengonsumsi suplemen vitamin A saat hamil, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Mengapa? Suplemen vitamin A atau vitamin prenatal dalam dosis tinggi dapat membahayakan janin.
Sebagian besar vitamin prenatal mengandung vitamin A dalam bentuk beta karoten maupun bentuk vitamin preform A dalam dosis tinggi. Suplemen seperti minyak hati ikan juga mengandung vitamin A dalam dosis tinggi.
Jika Anda mengonsumsi suplemen, pastikan suplemen tersebut mengandung vitamin A tidak lebih dari 1,5 mg atau 5000 IU dan Anda juga mengonsumsi vitamin A dari makanan.
Serta, hindari makan hati karena hati mengandung tinggi vitamin A. Sebaiknya konsumsi hati tidak lebih dari satu kali setiap minggu dan hindari konsumsi suplemen vitamin A jika Anda sudah mengonsumsi hati.
Satu hal lagi yang penting adalah sebaiknya ibu hamil atau wanita yang sedang mencoba untuk hamil menjauhi obat jerawat isotretinoin dan obat lain yang mengandung retinol (salah satu bentuk vitamin A).
Baca Juga: Setiap Tahun 45 Persen Warga AS Meninggal Akibat Sakit Jantung