Berapa Banyak Sih, Dosis Sinar Matahari yang Kita Perlukan?

Senin, 13 Maret 2017 | 06:06 WIB
Berapa Banyak Sih, Dosis Sinar Matahari yang Kita Perlukan?
Ilustrasi berjemur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tinggal di negara tropis dan hobi jalan-jalan? Dalam posisi ini, mungkin menyeimbangkan antara risiko terbakar atau mendapatkan paparan sinar matahari yang sehat bisa menjadi suatu tantangan.

Tetapi, para ilmuwan mengklaim telah berhasil mengidentifikasi jumlah waktu yang pas bagi seseorang agar mendapatkan tanning yang sempurna. Terutama dalam hal ini terkait dosis harian yang pas untuk mendapatkan vitamin D.

Peneliti Spanyol menganalisis sinar radiasi ultraviolet matahari di Valencia. Sinar matahari dipantau selama satu bulan setiap musim antara 2003-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata orang Kaukasoid tidak perlu menghabiskan lebih dari 29 menit setiap hari di bawah sinar matahari langsung selama bulan Juli.

Namun, pada bulan Januari, individu yang sama dapat tetap berada di ruangan terbuka selama 150 menit untuk mendapatkan cukup nutrisi.

Peneliti Maria Serrano dari University of Valencia, mengatakan bahwa radiasi yang diterima juga tergantung dengan postur tubuh, bentuk tubuh dan pakaian.

"Ini juga harus diingat, bahwa tidak semua area tubuh mensintesis vitamin D dengan efisiensi yang sama. Hasil ini dapat membantu untuk mengadopsi langkah-langkah yang tepat untuk menebus kekurangan apa pun, seperti menginformasikan profesi medis tentang kegunaan peningkatan asupan vitamin D dalam diet atau melalui suplemen," jelas Serrano.

Penemuan ini sendiri sudah dipublikasikan di jurnal Science Total Environment.

Hampir sepertiga dari penduduk negara dua musim seperti Inggris, kekurangan vitamin D akibat diet modern, gaya hidup dalam ruangan, serta cuaca abu-abu selama musim semi dan musim panas.

Pada musim gugur dan musim dingin, kebanyakan orang di sana harus bergantung pada diet untuk mendapatkan cukup vitamin D. Mereka bisa mendapatkan vitamin D dengan makan hati, telur, daging merah dan banyak ikan berminyak. Meski demikian, jutaan orang juga harus mengambil suplemen sebagai gantinya.

Kebiasaan diet ini muncul setelah ilmuwan Inggris menyatakan bahwa mengonsumsi makanan vitamin D akan menghemat 3 juta jiwa dari penderitaan pilek dan flu dalam setahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI