Suara.com - Sebuah penelitian terbaru dari Oregon State University mengatakan bahwa memposting foto-foto kreasi kuliner akan memungkinkan seseorang untuk melacak asupan makanan mereka.
Image-based dietary assessment (IBDA) mempersilakan masyarakat merekam konsumsi terbaru mereka. Dengan begitu, ahli gizi dapat memantau pasien secara efektif, menunjukkan setiap perbaikan yang mungkin dapat dilakukan.
Misal, pasien pra-diabetes bisa mengambil gambar dari segala sesuatu yang mereka makan selama tiga hari. Ahli diet kemudian dapat menganalisis foto-foto tersebut dan membuat rekomendasi.
Meski terkesan mudah, Mary Cluskey, salah satu penggagas studi, menyarankan ahli diet tersebut harus mengulas foto secara konsisten dan mendapatkan pendidikan formal.
Baca Juga: Dukung Pelestarian Kuliner Nusantara, Ini yang Dilakukan Bango
"Kami harus bekerja dengan mereka yang memiliki kemampuan mengambil foto," kata Mary seperti dilansir Daily Mail. "Jepret pada posisi 45 derajat pada makanan sebaiknya saat Anda sedang berdiri, dan pastikan Anda memiliki cahaya yang memadai."
Makanan tanpa bentuk yang proporsial seperti es krim, merupakan yang paling sulit untuk dinilai.
Informasi mengenai asupan makanan sangat penting untuk individu yang menggunakan terapi berbasis nutrisi dengan kondisi memiliki risiko terkena diabetes dan penyakit jantung.