Suara.com - Hand sanitizer atau cairan antiseptik merupakan alternatif untuk mensterilkan tangan dari bakteri jika sulit mendapatkan sabun dan air bersih. Namun Anda para orangtua, sebaiknya mengawasi penggunaan antiseptik ini pada anak-anak.
Pasalnya pada 2011-2014 ada sekitar 70 ribu laporan keracunan pada anak-anak di Amerika Serikat yang disebabkan penyalahgunaan cairan antiseptik yang 60 persennya merupakan alkohol. Cairan antiseptik tersebut ditengarai mengenai mata, dihirup secara berlebihan bahkan dikonsumsi oleh anak-anak berusia dibawah 12 tahun.
Dalam beberapa kasus ekstrim, anak yang keracunan cairan antiseptik ini mengalami koma dan beberapa anak lainnya mengalami napas berhenti sementara.
Kebanyakan anak yang menelan cairan antiseptik berusia di bawah 5 tahun dimana mereka belum mengetahui manfaat produk tersebut dan mengiranya sebagai makanan.
Baca Juga: Bahaya! Jangan Cuci Miss V Pakai Antiseptik Tiap Hari
Para peneliti juga menemukan bahwa insiden penyalahgunaan cairan antiseptik pada anak-anak dari kelompok usia ini lebih sering terjadi selama bulan-bulan musim panas, mungkin karena pada bulan tersebut anak-anak aktif di sekolah.
Namun bukan berarti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat berniat melarang penggunaan cairan antiseptik tersebut. Mereka hanya mengimbau para orangtua untuk memantau anak-anak saat menggunakan produk tersebut.
"Mencuci tangan dengan sabun dan air adalah metode yang paling direkomendasikan untuk menghilangkan bakteri penyebab penyakit," ujar perwakilan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Selain peran orangtua, mereka juga mengingatkan pihak sekolah yakni guru untuk mengawasi penggunaan cairan antiseptik pada anak-anak selama berada di sekolah.
"Pengasuh dan para guru harus menyadari potensi risiko dan bahaya yang terkait dengan penyalahgunaan produk cairan antiseptik tangan di kalangan anak-anak," pungkasnya.
Baca Juga: Cegah Influenza dengan Berkumur Antiseptik, Efektifkah?