Cegah Kanker pada Anak, Orangtua Dirorong Deteksi Dini

Rabu, 01 Maret 2017 | 10:09 WIB
Cegah Kanker pada Anak, Orangtua Dirorong Deteksi Dini
Ilustrasi kebersamaan orangtua dengan anak. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deteksi dini guna pencegahan penyakit kanker pada anak merupakan langkah utama yang wajib dilakukan para orangtua untuk menyelamatkan tumbuh kembang sang buah hati.

Ahli onkologi dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi, Prof. Dr. dr. Moeslichan, SpA (K)., mengatakan bahwa mengenali dan mengatasi kanker pada anak hanya dapat dilakukan melalui kegiatan deteksi dini secara rutin dan periodik.

"Deteksi dini sangat diperlukan dan orangtua berperan penuh dalam hal ini. Meskipun kanker pada anak dapat disembuhkan namun jika itu terjadi tentu sangat berdampak psikologis, menguras energi dan biaya bagi para orangtua. Karenanya, saya ikut menyarankan agar kenali dan Atasi Kanker anak melalui deteksi dini," ujar Moeslichan.

Ia menambahkan, jumlah kasus kanker pada anak hanya berkisar 2 persen dari seluruh kasus kanker. Namun penanganan segera setelah dideteksi dini dapat meningkatkan harapan hidup pasien anak.

Baca Juga: Awas! Kebiasaan Buruk Ini Bisa Bikin Gigi Anak Jadi Tonggos

"Jika terdapat benjolan kecil pada tubuh anak harus waspada. Terlebih kanker darah atau Leukemia yang tergolong kanker dalam cairan sulit diprediksi. Karenanya, segera lakukan pemeriksaan secara berkala," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, pentingnya deteksi dini turut disampaikan dr. Lili Sriwahyuni Sulistyowati, MM., selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dari Kementerian Kesehatan RI.
Menurut Lili, terdapat tiga hal pokok dalam deteksi dini, antara lain meningkatkan kegiatan pencegahan melalui penyebaran informasi, menurunkan angka kematian dan meningkatkan kualitas hidup penderita kanker.

"Kegiatan deteksi dini kanker anak dapat dilakukan melalui areal publik dan pendidikan, yaitu misalnya dalam areal pra sekolah atau PAUD, Taman Kanak Kanak dan areal kesehatan publik, yaitu Puskesmas dan juga informasi melalui para Bidan," imbuhnya.

Adapun guna mendukung peran pemerintah dan swasta, dalam meningkatkan kualitas hidup penderita kanker pada anak, Ira Soelistyo, Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), telah berhasil mendirikan tujuh rumah singgah bagi para pasien kanker anak.

Hingga 2017, rumah singgah YKAKI telah berdiri di kota Bandung, Yogya, Surabaya, Ujung Pandangan, Manado, Semarang dan Malang di Jawa Timur.

Baca Juga: Perkawinan Sedarah, Waspadai Terkena Penyakit Langka

"Rumah singgah ini tidak saja berfungsi untuk peningkatan informasi deteksi dini, namun didalamnya kami fungsikan agar pasien pun selain mendapat perawatan pun dapat melanjutkan sekolah dan mengikuti kegiatan les seperti kegiatan anak pada umumnya," pungkas Ira.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI